REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CIMB Niaga mencatatkan laba sebelum pajak konsolidasian sebesar Rp 2,0 triliun atau naik sebesar 29,5 persen (yoy) pada kuartal I 2022. Earnings per share tercatat Rp 63,42.
Kinerja menggembirakan tersebut didukung penyaluran kredit atau pembiayaan yang meningkat 10,1 persen yoy menjadi Rp 201,1 triliun atau Rp199,6 triliun di luar pembiayaan serta peningkatan kualitas underlying asset. Total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 240,1 triliun dengan rasio CASA sebesar 61,2 persen.
Sejalan dengan hasil tersebut, indikator profitabilitas utama CIMB Niaga, yaitu return on equity (ROE) meningkat menjadi 15,1 persen. Bank mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 21,3 persen dan 82,2 persen.
Dengan total aset konsolidasian per 31 Maret 2023 sebesar Rp347,3 triliun, CIMB Niaga semakin memperkuat posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.