Rabu 17 May 2023 14:44 WIB

Warga Aksi di Kantor Bupati Tasikmalaya, Tuntut Perbaikan Jalan Rusak

Warga menuntut jalan yang sudah bertahun-tahun rusak segera diperbaiki.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Ratusan warga mendatangi Kantor Bupati Tasikmalaya di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (16/5/2023), untuk menuntut perbaikan jalan yang kondisinya rusak.
Foto: Dok Republika
Ratusan warga mendatangi Kantor Bupati Tasikmalaya di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (16/5/2023), untuk menuntut perbaikan jalan yang kondisinya rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Kantor Bupati Tasikmalaya di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, didatangi ratusan warga pada Selasa (16/5/2023). Warga melakukan aksi menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya memperbaiki jalan di wilayah Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, dan Desa Barumekar, Kecamatan Parungponteng.

Koordinator aksi, Mujib Rahman Wahid, mengatakan, warga meminta bupati memperhatikan kondisi jalan penghubung Desa Sirnajaya dan Desa Barumekar yang mengalami kerusakan itu dan segera mendorong perbaikan.

Baca Juga

“Kami datang dari Desa Barumekar dan Desa Sirnajaya menuntut infrastruktur Jalan Parungkadongdong-Gorowong Singkup yang statusnya jalan kabupaten. Namun, sangat miris kondisinya karena hampir 15 tahun lebih tidak tersentuh sama sekali,” kata Mujib.

Panjang jalan tersebut mencapai sekitar 7,5 kilometer. Mujib ingin Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto dapat meninjau langsung ruas jalan yang kondisinya rusak itu. Dengan demikian, kata dia, Bupati dapat merasakan pengalaman warga yang setiap harinya melintasi ruas jalan rusak.

Menurut Mujib, kondisi jalan yang rusak itu tidak hanya membahayakan keselamatan pengguna kendaraan. Kondisi jalan yang rusak pun, kata dia, menghambat akses pelayanan pendidikan, kesehatan, juga pertumbuhan ekonomi. 

“Kami ingin Pemkab Tasikmalaya menjadikan jalan itu menjadi skala prioritas dalam proses pembangunan. Kami juga menuntut pembangunan pada 2023-2024,” ujar Mujib.

Mujib mengatakan, massa yang melakukan aksi tadinya ingin bertemu langsung dengan Bupati Ade Sugianto. Namun, hingga Selasa malam, Bupati tak kunjung menemui massa aksi. “Kami akhirnya membubarkan diri pada pukul 23.00 WIB,” kata dia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement