REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukses timnas Indonesia U-22 menjuarai SEA Games 2023 dinilai bukan faktor kebetulan. Keberhasilan ini didesain bersama antara pelatih, ofisial, dan juga PSSI. Kolaborasi seluruh elemen membuat skuad Garuda Muda on-fire di lapangan.
"Medali emas adalah hasil desain, bukan kebetulan. Mulai dari pemilihan pemain, proses persiapan, hingga event berlangsung semua terencana dengan baik. Para pemain timnas Indonesia U-22 bisa berlaga dengan tenang karena situasi yang benar-benar kondusif," ujar pengamat sepak bola, Muhammad Yusuf Kurniawan, Rabu (17/5/2023).
Apresiasi diberikan kepada sosok Erick Thohir yang tidak memberikan tekanan psikologis berlebihan kepada pemain dan juga ofisial.
"Erick memikul beban yang sifatnya non-teknis, sementara pelatih dan pemain bisa fokus 100 persen pada area teknik. Suasana dalam tim menjadi sehat, seluruh pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan tidak merasa stres dengan beban wajib juara yang mereka pikul," jelas Yusuf.
Erick, lanjut Yusuf, menunjukkan sikap leadership sebagai Ketua Umum PSSI yang jempolan. Ia tak banyak cawe-cawe dan mengambil peran terlalu besar yang membuat peran tim kepelatihan tergerus. Penggawa timnas bisa bebas berkreasi tanpa terlalu banyak intervensi.
"Federasi hadir pada saat-saat tepat. Seperti misalnya memberi dukungan dan injeksi dukungan moral jelang semifinal. Proporsi tekanannya tidak berlebihan. Kondisi ini menciptakan kenyamanan," cetus Yusuf.
Saat menjelang laga final menghadapi Thailand, Erick cenderung menarik diri. Ia menyadari keterlibatannya akan memberi beban berat buat penggawa tim Merah-Putih. "Ia hadir pada saat yang tepat, memberi suntikan motivasi jelang semifinal, dan kemudian membiarkan awak tim kembali konsentrasi menjelang final," papar Yusuf.
Pengamat sepak bola lainnya, M Kusnaeni menambahkan, suasana kondusif amat membantu tim pelatih memberi asupan strategi. Sebagai Ketua Umum PSSI, sambung dia, Erick bisa menempatkan posisi dengan baik.
"Ia terlibat dalam menajerial tapi tidak melakukan terlalu banyak intervensi. Ia juga punya interaksi yang baik dengan pemain, mencoba mendekatkan diri namun tidak berlebihan, tetap memberi ruang kepada mereka, tidak melulu bicara target yang justru memicu ketegangan," jelas Kusnaeni.
Kusnaeni juga mengarisbawahi, ada peran Shin Tae-yong di timnas Indonesia U-22. Ada banyak pemain belia di tim hasil tempaan sang pelatih asal Korea Selatan tersebut. Para pemain itu sudah dibiasakan berlaga di pertandingan sarat tekanan di level timnas senior.
Kusnaeni berharap kepercayaan besar terhadap pemain muda terus dijaga oleh PSSI. Ia menyakini masa depan sepak bola Indonesia cerah. "Sepak bola Indonesia bakal bangkit jika kolaborasi harmonis antara pengurus PSSI dan para pelatih serta klub bisa terus dijaga konsistensinya. Kita berharap, Erick terus berbenah. PSSI punya peranan besar dalam pembentukan timnas."