Rabu 17 May 2023 18:37 WIB

Pasokan Pangan Global Bakal Terancam karena Rusia

Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam antara Rusia-Ukraina akan berakhir 18 Mei.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam yang disepakati Rusia-Ukraina akan berakhir pada 18 Mei 2023.
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam yang disepakati Rusia-Ukraina akan berakhir pada 18 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GENEVA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berlomba untuk memperpanjang kesepakatan yang memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam ke beberapa bagian dunia yang sedang berjuang melawan kelaparan. Pengiriman ini dapat membantu meringankan krisis pangan global yang diperparah oleh perang yang dilancarkan Rusia lebih dari satu tahun yang lalu.

Kesepakatan jalur gandum, terobosan yang ditengahi oleh PBB dan Turki dengan pihak-pihak yang bertikai pada musim panas lalu, disepakati dengan kesepakatan terpisah. Sedangkan untuk memudahkan pengiriman makanan dan pupuk Rusia, pihak Moskow bersikeras perjanjian itu belum diterapkan.

Baca Juga

Rusia menetapkan tenggat waktu pada hari Kamis (18/5/2023) pekan ini untuk menyelesaikan masalahnya atau akan mengundurkan diri. Sikap keras kepala seperti itu bukanlah hal baru. Dengan perpanjangan serupa pada bulan Maret, Rusia secara sepihak memutuskan untuk memperpanjang kesepakatan hanya selama 60 hari, bukan 120 hari yang diuraikan dalam perjanjian.

Para pejabat dan analis PBB memperingatkan bahwa kegagalan untuk memperpanjang Inisiatif Gandum di jalur Laut Hitam dapat merugikan negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan beberapa bagian Asia yang bergantung pada gandum Ukraina, jelai, minyak nabati, dan produk makanan terjangkau lainnya, terutama ketika kekeringan melanda.