REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sportivitas dalam olahraga berkaitan erat dengan perilaku, bahwa di dalam Islam perilaku juga sangat berhubungan dengan akhlak. Maka demikian, adab ketika meraih kemenangan dalam olahraga pun perlu diperhatikan bagi seorang Muslim.
Akhlak secara jamak dalam bahasa Arab berasal dari kata khulqun yang berarti budi pekerti. Sehingga ketika, misalnya, Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih prestasi pada ajang Sea Games 2023 di Kamboja, maka publik akan mengaitkan perilaku pemain di lapangan itu dengan keberhasilan timnya.
Di sisi lain, akhlak dimulai dengan keimanan, dilanjutkan dengan menjalankan ibadah, barulah kemudian menghasilkan akhlak. Sehingga, ketika publik melihat sikap dan perilaku Timnas Indonesia yang solid dan tidak terprovokasi dalam permainan dan menorehkan prestasi, maka umat Islam dapat mengaitkan itu dengan sikap di lapangan, akhlaknya.
Adapun sportivitas dalam Islam sendiri kerap dicontohkan oleh Rasulullah. Di mana dalam spektrum olahraga, Islam memaknainya dengan dua hal. Yakni olahraga sebagai hiburan yang sesuai dengan aturan dan tidak merusak, dan kedua bahwa olahraga dimaknai sebagai suatu upaya menggerakkan fisik agar sehat.
Umat Islam dalam hal ini perlu meniru setiap teladan Rasulullah SAW, sebab akhlak beliau lah yang paling mulia. Mengenai akhlak, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 yang artinya, "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yakni) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah,".
Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, sportivitas merupakan kata sifat yang berarti jujur dan kesatria atau gagah. Adapun sportivitas dalam olahraga mempunyai arti bahwa orang yang melakukan olahraga tersebut harus memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berperilaku saat berolahraga.
"Orang dengan sportivitasnya saat melakukan pertandingan, katakanlah sepak bola, maka sesungguhnya ia sedang bersikap ksatria dan berlaku jujur," kata Gus Fahrur saat dihubungi Republika, Rabu (17/5/2023).
Dia menjabarkan, sportivitas merupakan sikap disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandingan atau perlombaan olahraga. Menurutnya, sportivitas masuk ke dalam wilayah umum moralitas dalam konteks olahraga.
"Maka ketika menang, adabnya boleh bersuka cita, tapi tidak boleh berlebihan," kata dia.