REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rusia bersama dengan negara-negara anggota akan memperingati Hari Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) untuk pertama kalinya pada 29 Mei 2023. "Untuk pertama kalinya, tidak hanya pemerintah kami, tetapi semua anggota Komisi Ekonomi Eurasia, memutuskan tanggal itu akan diperingati sebagai Hari Uni Eurasia," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Lyudmila mengatakan bahwa uni kerja sama ekonomi itu didirikan pada 2015. Perserikatan tersebut terdiri dari negara-negara anggota seperti Rusia, Belarusia, Armenia, Kazakhstan dan Kyrgyzstan.
Ia mengatakan saat ini Pemerintah Indonesia telah memulai pembicaraan resmi dengan EAEU tentang perjanjian perdagangan bebas yang prosesnya telah dimulai tahun lalu. "Kita sudah menggelar putaran pertama negosiasi di Jakarta," katanya.
Sejumlah pakar di Rusia, katanya, cukup optimistis bahwa dalam dua tahun proses negosiasi akan dapat dapat diselesaikan dan perjanjian perdagangan bebas juga akan selesai ditandatangani.
Perjanjian tersebut, menurut dia, tidak hanya akan meningkatkan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Rusia, tetapi juga perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara anggota EAEU pada umumnya.
Pada kesempatan itu,Lyudmila juga menyampaikan beberapa forum internasional lain yang akan digelar dalam waktu dekat, antara lain Forum Ekonomi Eurasia yang akan digelar di Moskow pada akhir Mei.
Sejumlah delegasi dari berbagai daerah di Indonesia akan berpartisipasi dalam forum tersebut. Kemudian, pada Juni Rusia juga akan menyelenggarakan Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg ke-26 yang dipimpin oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami juga menantikan kehadiran perwakilan Indonesia di acara tersebut," katanya.
Sementara itu, baru-baru ini Rusia memperingati 78 Tahun Kemenangan dalam Perang Dunia Dua, atau mereka sebut sebagai Perang Patriotik Hebat. "Setiap tahun, kami menggelar parade militer di Moskow untuk merayakan kemenangan dan menghormati nenek moyang kami," kata Lyudmila.
Dalam peringatan itu, mereka juga membuat inisiatif yang disebut "Resimen Abadi" di mana orang-orang Rusia menunjukkan foto orang tua dan kakek nenek mereka yang berjuang dalam Perang Dunia Dua sembari berjalan di jalanan di berbagai kota.
Kegiatan itu dilakukan untuk menunjukkan solidaritas dan memberikan penghormatan kepada orang-orang yang tewas dalam perang tersebut.