Rabu 17 May 2023 19:59 WIB

Hingga Maret 2023, Alfamidi Buka 148 Gerai

Menurut data MIDI, emiten ritel ini memiliki total 2.363 gerai di akhir 2022.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Petugas kasir Alfamidi, (ilustrasi). Hingga Maret 2023, Perseroan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) sudah membuka 148 gerai hingga Maret 2023.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Petugas kasir Alfamidi, (ilustrasi). Hingga Maret 2023, Perseroan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) sudah membuka 148 gerai hingga Maret 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Hingga Maret 2023, Perseroan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) sudah membuka 148 gerai hingga Maret 2023. MIDI optimistis prospek bisnis ritel tahun 2023 akan terus tumbuh seiring dengan pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah di akhir tahun 2022.

"Di tiga bulan pertama tahun ini, Alfamidi menambah 148 gerai," kata Corporate Secretary PT Midi Utama Indonesia, Suantopo dalam Public Expose di Kantor Pusat Alfamart, Rabu (17/5/2023).

Baca Juga

Dari sisi jumlah gerai, sampai dengan bulan Maret 2023 perseroan secara keseluruhan berjumlah 2.511 gerai, dengan rincian 2.135 gerai Alfamidi, 45 gerai Alfamidi super dan delapan gerai Midi fresh sedangkan gerai convenience store Lawson yang dikelola oleh Entitas Anak berjumlah 323 gerai. MIDI agresif menambah gerai di kuartal pertama tahun ini. Menurut data MIDI, emiten ritel ini memiliki total 2.363 gerai di akhir 2022.

Sebelumnya, pada tahun 2022 Perseroan berhasil membuka 129 gerai Alfamidi, 9 gerai Alfamidi super dan tiga gerai Midi fresh. Per akhir tahun 2022 Perseroan telah mengoperasikan 2.363 gerai, yang terdiri dari 2.121 gerai Alfamidi, 41 gerai Alfamidi super dan 9 gerai Midi fresh, yang didukung oleh 11 gudang. Untuk format convenience store, Entitas Anak, PT Lancar Wiguna Sejahtera mengoperasikan 192 gerai pada akhir tahun 2022.

Perseroan berharap dapat terus memperluas jaringan usaha dan menghadirkan layanan ritel yang semakin berkualitas guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan yang terbaik kepada stakeholders. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dari capaian tahun 2021, yang tumbuh sebesar 3,70 persen. Kondisi di atas mendorong Perseroan untuk lebih fokus pada strategi peningkatan pertumbuhan yang lebih sinergis terutama dalam mengantisipasi lonjakan aktivitas belanja masyarakat seiring dengan meredanya pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement