Rabu 17 May 2023 20:22 WIB

Surya Paloh tak Akan Ajukan Nama Pengganti Johnny G Plate Jika tidak Diminta Jokowi

Nasdem menerima jika menterinya di kabinet direshuffle Presiden Jokowi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh didampingi elit partai memberikan keterangan pers terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan Sekjen NasDem Johnny G Plate di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (17/5/2023). Dalam kesepatan tersebut Surya Paloh mengatakan, partainya bakal memberikan bantuan hukum pada Johnny G Plate dan menunjuk Hermawi Taslim menjadi Plt Sekjen NasDem pasca Johnny G Plate ditetapkan tersangka dan ditahan Kejagung.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh didampingi elit partai memberikan keterangan pers terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan Sekjen NasDem Johnny G Plate di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (17/5/2023). Dalam kesepatan tersebut Surya Paloh mengatakan, partainya bakal memberikan bantuan hukum pada Johnny G Plate dan menunjuk Hermawi Taslim menjadi Plt Sekjen NasDem pasca Johnny G Plate ditetapkan tersangka dan ditahan Kejagung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan partainya tidak akan mengajukan nama pengganti untuk mengisi jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika usai Johnny Gerard Plate berstatus tersangka. Paloh menegaskan tidak akan mengajukan nama jika tidak diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Hal ini karena Partai Nasdem menilai kewenangan menunjuk menteri atau merombak kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi. "Kalau kita konsisten, ini hak prerogatif presiden, bagaimana kita mengajukan. Salah-salah presiden nggak suka, nggak ada yang lebih bodoh dari Nasdem untuk tiba-tiba mau mengajukan nama baru tanpa diminta oleh presiden," ujar Paloh dalam konferensi persnya di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Baca Juga

Paloh mengatakan, Partai Nasdem menerima konsekuensi penetapan tersangka Johnny Gerard Plate akan berimbas dengan dilakukannya reshuffle oleh Presiden Jokowi. Sebab, kewenangan mengganti menteri di kabinet adalah sepenuhnya keputusan Jokowi.

Namun demikian, saat ditanyai mengenai apakah pengganti Johnny Plate nantinya masih menjadi porsi Partai Nasdem atau tidak, itu bukan kewenangan Nasdem.

"Bagaimana dengan pengganti bagi Bung Johnny G plate, direshufflenya? Kita terima, kita konsisten karena kita katakan itu hak prerogatif presiden dan kita tidak pernah bergoyah," ujarnya.

"Artinya untuk mengatakan apa yang telah kita utarakan agar konsistensi itu paling tidak itu sumbangsih yang bisa diberikan oleh partai dan sejumlah kekurangan-kekurangan yang ada," ujarnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang juga Sekjen Partai Nasdem Johnny Gerard Plate resmi menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek BTS Bakti Kemenkominfo pada Rabu (17/5/2023). Johnny ditetapkan tersangka setelah tiga kali menjalani pemeriksaan kasus dugaan korupsi proyek Base Transceiver Station (BTS) Badan Layanan Umum (BLU) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dengan kerugian negara Rp 8 Triliun tersebut.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengatakan, jabatan menkominfo pun akan segera diisi oleh pelaksana tugas (plt). Menurut dia, penunjukan plt menkominfo menjadi salah satu prioritas utama Presiden Jokowi.

"Jabatan menteri akan diambil alih oleh plt. Kita tunggu saja pengumuman resminya segera. Tentu, ini menjadi sesuatu yang diprioritaskan," kata Faldo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement