REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City menampilkan kinerja fantastis saat bertemu Real Madrid pada leg kedua semifinal Liga Champions musim ini. City membantai Madrid, empat gol tanpa balas di Stadion Etihad, Manchester, Kamis (18/5/2023) dini hari WIB.
Skuad Biru Langit digdaya sepanjang 90 menit plus injury time. Alhasil, tuan rumah ke final setelah secara keseluruhan unggul agregat 5-1.
Man City sangat dominan dalam laga terbaru. Itu bukan hanya karena faktor teknis dan taktik. Ada dorongan energi lainnya yang membuat Bernardo Silva dan rekan-rekan trengginas.
Seperti diutarakan pelatih City Pep Guardiola, timnya terpukul sewaktu disingkirkan Madrid pada semifinal Liga Champions musim lalu. Saat itu, wakil Inggris ini tampil lebih baik dalam dua pertandingan. Namum, El Real efektif memanfaatkan peluang. Drama terjadi di Bernabeu ketika City yang hampir pasti melaju kebobolan dua gol pada menit-menit terakhir.
Kekalahan tersebut menyakitkan. Seperti minum racun, begitu kata Guardiola. Namun, mereka berhasil mengubahnya menjadi energi positif untuk melakukan pembalasan. Kesempatan datang segera karena City bertemu Madrid pada fase yang sama. Kali ini, City tak terjatuh di lubang yang sama.
"Saya merasa beberapa hari terakhir, kami memiliki ketenangan dan niat untuk memainkan permainan seperti ini. Semua rasa sakit yang kami alami tahun lalu (dilampiaskan) hari ini," kata Guardiola, dikutip dari laman Daily Mail.
City di ambang sejarah besar. Jika semuanya berjalan lancar, the Sky Blues bakal meraih treble musim ini. Mereka berpotensi mengikuti jejak Manchester United.
Selain ke final Liga Champions, the Citizens juga melaju ke partai puncak Piala FA. Belum berhenti sampai di situ. Erling Braut Haaland dan rekan-rekan juga nyaman di singgasana klasemen sementara Liga Primer Inggris. City akan memastikan gelar juara Liga Primer Inggris jika mengalahkan Chelsea di Stadion Etihad, Ahad (21/5/2023) malam WIB.