REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada Rabu (17/5/2023) mengonfirmasi kesepakatan gandum telah diperpanjang selama dua bulan. Kesepakatan ini memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya dengan aman melintasi Laut Hitam, kendati perang Rusia di Ukraina masih berlangsung.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan, kesepakatan itu telah diperpanjang untuk membantu negara-negara yang membutuhkan. Dia menambahkan, penilaian keseluruhan Rusia terhadap situasi terkait kesepakatan itu tidak berubah.
Rusia telah mengancam akan keluar dari kesepakatan tersebut, jika daftar persyaratan tidak dipenuhi. "Perpanjangan kesepakatan biji-bijian adalah untuk dua bulan. Dengan demikian, ada peluang untuk membantu memastikan keamanan pangan global. Pertama-tama, untuk membantu negara-negara yang paling membutuhkan," kata Zakharova kepada wartawan.
Rusia menyetujui perpanjangan kesepakatan gandum dengan beberapa syarat, antara lain penerimaan kembali Bank Pertanian Rusia (Rosselkhozbank) ke sistem pembayaran perbankan internasional atau SWIFT. Kemudian dimulainya kembali pasokan mesin pertanian dan suku cadang ke Rusia.