REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin ulama Iran Ayatollah Seyyed Ali mengatakan bahwa ritual haji bertujuan menjalin persatuan di antara umat Islam dalam menghadapi rezim Israel dan arogansi global.
Dilansir di Mehr News, Khamenei membuat pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan pejabat Iran yang bertanggung jawab atas urusan haji dan orang-orang yang akan melakukan perjalanan haji di Arab Saudi untuk melakukan ritual tahunan tersebut, Rabu (17/5/2023).
Ayatollah Khamenei mengatakan, haji dimaksudkan untuk memperkuat persatuan di antara negara-negara Muslim dalam menghadapi kata-kata kotor, penindasan, arogansi, berhala manusia dan non-manusia, serta semua hal yang ingin dihancurkan atau dihadapi oleh Islam.
"Jika tidak ada haji, umat Islam akan runtuh,” ujar dia.
Dia juga mengajak umat Islam mengecam atas kejahatan rezim Zionis sebagai salah satu manfaat duniawi dari pertemuan besar itu. Dia menambahkan Muslim di seluruh dunia harus berkumpul dan mengirim pesan melawan rezim Israel.
Pengaruh kekuatan arogan adalah masalah dunia saat ini. Dia menekankan bahwa semua harus menunjukkan kekuatan mereka dalam menghadapi kekuatan hegemonik.
Dia menambahkan haji adalah kesempatan besar untuk mengenal bangsa-bangsa dan isu-isu global dan melawan penyebaran berita palsu.