Kamis 18 May 2023 14:15 WIB

Meksiko Tambahkan Nonbiner dalam Kolom Gender di Paspor

Kebijakan ini langsung dikritik oleh beberapa aktivis non-biner.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Paspor (ilustrasi). Meksiko menambahkan  non-biner dalam kolom gender di paspor.
Foto: pixabay
Paspor (ilustrasi). Meksiko menambahkan non-biner dalam kolom gender di paspor.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko menambahkan non-biner dalam kolom gender di paspor. Kebijakan dokumen perjalanan baru ini diumumkan pada Rabu (17/5/2023) dan dinilai sebagai kemajuan bersejarah bagi mereka yang mengidentifikasi diri sebagai non-biner.

Kebijakan baru ini dirilis oleh Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard. Tetapi kebijakan ini langsung dikritik oleh beberapa aktivis non-biner karena membingungkan gender dengan jenis kelamin.

Baca Juga

Di bawah kebijakan paspor baru, orang Meksiko non-biner yang tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai laki-laki atau perempuan, sekarang dapat mengisi dokumen dengan leluasa. Mereka dapat memberikan tanda "X" dalam kolom non-biner yang telah disediakan, selain kolom pria dan wanita.

"Orang-orang yang mendaftar dapat memilih penanda "X" untuk kotak yang menunjukkan jenis kelamin di paspor mereka, dan dengan cara itu mereka tidak perlu menentukan jenis kelamin," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Meksiko.

Ebrard menyebut kebijakan itu sebagai lompatan kuantum untuk Meksiko. Ebrard mengincar pencalonan presiden dari partai sayap kiri Morena untuk pemilihan tahun depan.

Aktivis Meksiko non-biner Alex Orue berpendapat, Ebrard telah menggagalkan upaya inklusi progresif dengan mengaburkan perbedaan antara gender dan jenis kelamin. "Ini kontraproduktif karena membingungkan konsep dan memperkuat stigma terhadap komunitas kami," kata Orue, yang merupakan wakil direktur program global untuk hak LGBTQ+ di lembaga nirlaba It Gets Better.

Orue mempertanyakan apakah mereka yang mengidentifikasi diri sebagai non-biner ikut dilibatkan dalam diskusi kebijakan baru tersebut. Orue menambahkan, akan lebih baik untuk memberikan pelamar memilih opsi "NB" dalam dokumen resmi di kolom gender. Orue mengatakan, identitas gender tidak selalu cocok dengan atribut tubuh dari jenis kelamin biologis.

"Ini bisa tampak seperti detail kecil, tapi ini menstigmatisasi orang non-biner dan ini menjadi masalah pemeriksaan alat kelamin," ujar Orue. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement