REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, memprediksi elektabilitas capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, bisa tergerus akibat Menkominfo sekaligus Sekjen Partai Nasdem Johnny Plate jadi tersangka kasus korupsi. Nasdem merupakan salah satu partai pengusung Anies sebagai capres.
Ujang menjelaskan, kasus korupsi yang menyeret Johnny ini tentu akan memengaruhi penilaian publik, yang pada akhirnya bisa mengubah pilihan masyarakat terhadap partai politik maupun calon presiden pada Pemilu 2024. Publik kemungkinan akan berkurang memilih Nasdem dan Anies apabila proses hukum terhadap Johhny terus bergulir sampai jelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.
"Kalau kasusnya bergulir, dicicil, dan maraton hingga pendaftaran capres dan pelaksanaan Pemilu 2024, ya Nasdem bisa turun suaranya. Anies kalau jadi nyapres, bisa turun juga elektabilitasnya. Bisa rawan untuk dikalahkan," kata Ujang kepada Republika, Kamis (18/5/2023).
Lebih lanjut, Ujang menyebut, penurunan elektabilitas akan semakin besar apabila Kejagung mengungkap aliran dana kasus korupsi Johnny jelang hari pencoblosan. Apalagi, jika Kejagung mengungkap ada aliran dana kepada partai maupun anggota DPR RI. "Kalau isu-isu tersebut muncul menjelang mendekati pemilu, ya elektabilitas Anies akan terganggu. Besar atau kecil, elektabilitas Anies akan turun," kata Ujang.
Sebelum Johhny ditetapkan sebagai tersangka, elektabilitas Anies sudah kalah dibanding para pesaingnya. Berdasarkan hasil survei lembaga Indikator Politik pada 11-17 April 2023, elektabilitas Anies sebagai capres adalah 25,2 persen. Sedangkan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto tingkat keterpilihannya sama-sama 30 persen lebih.
Sementara itu, Anies Baswedan mengaku tidak terlalu memikirkan soal elektabilitasnya yang kemungkinan turun akibat Johnny jadi tersangka. Baginya, elektabilitas hanyalah urusan remeh temeh. "Urusan kita lebih besar daripada sekadar jumlah suara, daripada persentase. Republik ini tidak diatur, tidak dipikirkan lewat persentase. Negeri ini dibangun dengan nilai, dengan gagasan, dengan keseriusan untuk memegang nilai ...," kata Anies seusai mengunjungi Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang sedang bersedih hati seusai Johnny jadi tersangka, di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023) malam.
Sebelumnya, Rabu (17/5/2023) siang, Kejagung menetapkan Menkominfo sekaligus Sekjen Partai Nasdem, Johnny Gerard Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan infrastruktur base transceiver station (BTS) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo. Nilai kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp 8,32 triliun.
Kejagung dan Kantor Staf Presiden (KSP) membantah bahwa penetapan Johnny sebagai tersangka ada kaitannya dengan politik praktis. Dua lembaga itu mengeklaim, langkah Kejagung murni upaya penegakan hukum.