Kamis 18 May 2023 20:49 WIB

Anda Bahagia di Tempat Kerja? Jawabannya Lihat dari 8 Faktor Ini

Ada banyak faktor yang memengaruhi apakah karyawan bahagia di tempat kerja.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Seseorang karyawan sedang bekerja (ilustrasi). Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda bahagia dengan pekerjaan, atau sebaliknya.
Foto: www.freepik.com
Seseorang karyawan sedang bekerja (ilustrasi). Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda bahagia dengan pekerjaan, atau sebaliknya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkungan kerja yang toxic bisa menghambat karier seseorang, bahkan membut suasana kerja menjadi tidak nyaman. Berdasarkan survei Gallup 2022 terhadap 1.000 pekerja di Amerika Serikat (AS), sebanyak 65 persen mengatakan bahwa mereka tidak merasa "menyatu" dengan pekerjaan yang dilakoni.

Agar karyawan bisa nyaman dan bahagia di tempat kerja, ada banyak hal yang memengaruhinya. Dilansir laman Huffington Post, Rabu (17/5/2023), pakar karier dan peneliti mengungkap beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda bahagia dengan pekerjaan. Apa saja itu? Berikut penjelasannya:

Baca Juga

1. Punya kendali besar untuk menyelesaikan pekerjaan 

Dalam sebuah penelitian pada 2016 terhadap lebih dari 2.000 orang yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin, para peneliti menemukan bahwa jenis kekuasaan yang paling diinginkan oleh orang-orang bukanlah punya jabatan tertentu, tetapi memiliki kesempatan dan kendali dalam menjalani hari kerja mereka. Dalam salah salah satu eksperimen, mayoritas partisipan lebih cenderung menolak promosi jabatan yang akan memberi lebih banyak pengaruh di perusahaan, jika itu berarti melepaskan lebih banyak otonomi untuk melakukan apa yang mereka inginkan. 

2. Ada batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi

Career coach Jasmine Escalera mengatakan, pekerja yang bahagia dan sukses adalah mereka yang memahami prioritas. Escalera berbagi contoh tentang seorang klien yang memasang alarm untuk mengakhiri pekerjaannya setiap hari pada pukul 16.30 karena ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya. 

"Alarm tersebut menjadi pengingatnya bahwa selama 30 menit ke depan dia akan menyelesaikan semuanya, dia akan menyelesaikan pekerjaannya," kata dia.

3. Memiliki kebebasan untuk bereksperimen dan membuat kesalahan

Nadia De Ala, pendiri Real You Leadership (sebuah program pelatihan kelompok bagi wanita kulit berwarna) meyakini, lingkungan kerja yang sehat adalah yang memberi kesempatan pekerjanya untuk terus kreatif, bereksperimen, dan melakukan kesalahan. Denngan begitu, pekerja memiliki kemampuan untuk belajar dari kesalahan tersebut tanpa rasa malu atau hukuman. 

4. Punya rekan kerja yang menyenangkan

Memiliki seseorang yang bisa diajak curhat dan bersenda gurau dalam sebuah rapat bisa membuat perbedaan besar pada perasaan Anda tentang hari kerja. Penelitian mendukung hal ini. 

Dalam survei Gallup terhadap lebih dari 195.600 karyawan di AS, diketahui bahwa mereka memiliki sahabat di tempat kerja menjadi karyawan yang berkomitmen dan engagement pada pekerjaan mereka. Namun, Anda tidak perlu memiliki sahabat di tempat kerja untuk menjalin hubungan positif yang bermanfaat. Cukup dengan bersikap ramah dan terbuka kepada orang lain akan membuat mereka merasa nyaman bekerja dengan Anda.

5. Mendapatkan feed back yang baik tentang kinerja mereka

Kevin Hoff, asisten profesor psikologi di Michigan State University, mengatakan salah satu prediktor kuat dari kepuasan kerja adalah apakah karyawan mendapatkan umpan balik pekerjaan. Mengutip teori karakteristik pekerjaan yang dikembangkan oleh psikolog organisasi Richard Hackman dan Greg Oldham, para peneliti menemukan bahwa kepuasan karyawan bergantung pada lima faktor. Kelima faktor tersebut yakni tugas yang bervariasi, tugas yang jelas dengan awal dan akhir yang jelas, karyawan merasa bahwa peran mereka memiliki makna, karyawan memiliki otonomi, dan umpan balik pekerjaan. 

6. Mampu mencari peluang baru yang membuat pekerjaan tetap segar dan menarik

Ketika tugas-tugasnya bervariasi dan tidak monoton, karyawan cenderung merasa puas, demikian teori Hackman dan Oldham. Meminta lebih banyak variabilitas bisa misalnya diberi kesempatan mengambil proyek lebih besar, atau mendapatkan mentor, dan lain sebagainya. 

7. Paham bahwa pekerjaan yang menarik bukan satu-satunya faktor yang perlu dipertimbangkan saat mengambil pekerjaan

Kepuasan karier tidak sepenuhnya bergantung pada seberapa besar Anda menyukai pekerjaan yang dilakoni, demikian hasil penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020. Dalam Journal of Vocational Behavior, Hoff dan rekan-rekan penelitinya secara sistematis meninjau data yang dilakukan antara 1949 dan 2016 mengenai hubungan antara kesesuaian minat dan kepuasan kerja, dan mereka menemukan bahwa orang yang lebih tertarik dengan pekerjaannya cenderung sedikit lebih puas dengan pekerjaan tersebut. Tetapi faktor-faktor lain seperti gaji, atasan dan rekan kerja juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

"Kesimpulannya adalah bukan untuk mengabaikan minat Anda, tetapi saya pikir mungkin hanya mempertimbangkannya sebagai salah satu faktor di antara banyak faktor lainnya," ujar Hoff. 

8. Memiliki kesempatan melakukan pemeriksaan rutin terhadap diri sendiri

Pada akhirnya, salah satu pilar untuk kepuasan karier adalah keterbukaan untuk merefleksikan apa yang sebenarnya diinginkan dari pekerjaan Anda. Dengan kata lain, merasa puas dengan pekerjaan berarti memiliki rasa ingin tahu tentang apa yang Anda hargai, dan bersikap terbuka terhadap jawaban yang berubah seiring berjalannya waktu. 

"Saya melihat begitu banyak orang yang meras tidak dihargai. Ketika saya bertanya kepada mereka, 'Apa arti nilai bagi Anda?', Mereka tidak memiliki definisi tentang hal itu," kata Escalera. 

Karenanya, penting untuk mendengarkan apa yang Anda inginkan, bukan apa yang menurut orang lain akan menjadi yang terbaik untuk Anda. Setelah yakin tentang apa yang paling diprioritaskan dalam pekerjaan, Anda sudah selangkah lebih dekat untuk membangun karier yang memuaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement