Kamis 18 May 2023 23:22 WIB

Keistimewaan Manusia dari Makhluk Allah Lainnya, Apa Itu?

Manusia tidak seperti makhluk Allah lainnya yang diciptakan dalam kodrat dan perilaku

Rep: Imas Damayanti/ Red: Erdy Nasrul
Orang tengah berdoa (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Orang tengah berdoa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia merupakan makhluk yang Allah ciptakan lebih istimewa dibandingkan dengan makhluk lainnya. Namun demikian keistimewaan ini tak lepas dari pertanggung jawaban yang harus diemban.

Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho menjelaskan dalam kajian di Ahsin Sakho Center, manusia merupakan khalifah fil ardh (pemimpin di muka bumi). Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran Surah Al Baqarah ayat 30.

Baca Juga

Allah berfirman, "Wa iz qoola rabbuka lil malaaa'ikati innii jaa'ilun fil ardi khaliifatan qooluuu ataj'alu fiihaa mai yufsidu fiihaa wa yasfikud dimaaa'a wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqaddisu laka qoola inniii a'lamu maa laa ta'lamuun,".

Yang artinya, "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui,".

Kiai Ahsin menjelaskan, manusia tidak seperti makhluk Allah lainnya yang diciptakan dalam kodrat dan perilaku yang tetap. Seperti flora dan fauna yang senantiasa berfungsi sesuai dengan perintah Allah.

"Sedangkan manusia itu diberikan pilihan, mau jalan ke kanan atau ke kiri. Mau ke jalan yang baik atau ke jalan yang buruk? Diberikan pilihan oleh Allah," ujar Kiai Ahsin.

Pada satu sisi, kata Kiai Ahsin, hal itu merupakan anugerah terbesar dari Allah kepada umat manusia. Sebab manusia diberi kewenangan oleh Allah untuk memilih jalan hidupnya masing-masing.

Namun demikian beliau menjelaskan, terdapat konsekuensi atas kewenangan untuk memilih satu di antara kedua jalan itu. Yakni apa yang dipilih itu harus dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement