Jumat 19 May 2023 10:23 WIB

Cina Kerahkan Tim Tambahan Cari 39 ABK yang Hilang Termasuk 17 WNI

Beijing menyatakan operasi penyelamatan para awak menjadi prioritas utama.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengungkapkan, saat ini operasi pencarian dan penyelamatan 39 awak kapal Lu Peng Yuan Yu, yang didalamnya termasuk 17 warga negara Indonesia (WNI), masih berlangsung.
Foto: AP Photo/Liu Zheng
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengungkapkan, saat ini operasi pencarian dan penyelamatan 39 awak kapal Lu Peng Yuan Yu, yang didalamnya termasuk 17 warga negara Indonesia (WNI), masih berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah Cina meningkatkan upaya pencarian 39 awak kapal Lu Peng Yuan Yu 028, yang hilang setelah kapal tersebut terbalik di Samudra Hindia pada Selasa (16/5/2023). Beijing menyatakan operasi penyelamatan para awak menjadi prioritas utama.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengungkapkan, saat ini operasi pencarian dan penyelamatan 39 awak kapal Lu Peng Yuan Yu, yang didalamnya termasuk 17 warga negara Indonesia (WNI), masih berlangsung.

Baca Juga

“Pemerintah Cina telah menjadikan penyelamatan awak sebagai prioritas utama. Presiden Xi Jinping membuat instruksi khusus untuk mengerahkan pasukan penyelamat tambahan, berkoordinasi dengan bantuan pencarian dan penyelamatan laut internasional serta melakukan upaya penyelamatan sekuat tenaga,” ucapnya dalam pengarahan pers, Kamis (18/5/2023).

Menurut Wang, operasi penyelamatan para kru kapal Lu Peng Yuan Yu 028 telah menarik perhatian dari negara-negara di kawasan. “Negara-negara, seperti Australia, India, Sri Lanka, Indonesia, Maladewa, dan Filipina telah memberikan bantuan darurat serta mengirimkan simpati untuk kapal dan awak kapal Cina,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, Cina dengan tulus menghargai bantuan dari negara-negara tersebut. “Saat kita bicara sekarang, operasi pencarian dan penyelamatan (awak kapal Lu Peng Yuan Yu 028) masih berlangsung,” kata Wang kepada awak media yang menghadiri pengarahan pers Kamis lalu.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengungkapkan, Kemenlu telah menerima informasi dari Kedutaan Besar (Kedubes) Cina di Jakarta mengenai insiden yang menimpa kapal Lu Peng Yuan Yu 028 di Samudra Hindia. “Kemenlu telah berkoordinasi dengan Basarnas. Melalui penjejakan pancaran sinyal EPIRB (emergency positional indicator radio beacon), diketahui lokasi EPIRB Lu Peng Yuan Yu 028 berada di Samudra Hindia. Mengingat lokasi tersebut berada dalam koordinasi SAR Australia, Basarnas telah berkomunikasi dengan AMSA Australia,” kata Judha kepada Republika pada Rabu (17/5/2023).

Menurut Judha, AMSA Australia sudah melakukan operasi SAR di sekitar lokasi dengan mengerahkan pesawat dan kapal. Mereka pun meminta dukungan dari kapal niaga yang sedang berlayar di sekitar lokasi. Berdasarkan informasi AMSA, kapal Lu Peng Yuan Ku 028 sudah ditemukan dalam keadaan terbalik. “Operasi SAR masih terus dilakukan,” ucapnya.

Judha mengungkapkan, KBRI Beijing juga sudah berkomunikasi dengan Kemenlu Cina. Kemenlu Cina menyampaikan keprihatinan atas musibah tersebut dan menjamin pemenuhan hak-hak para awak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement