REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai adab, kesopanan, dan permohonan kepada Allah SWT, umat Islam selalu diimbau untuk menghaturkan doa. Salah satu doa yang perlu dibaca adalah doa memasuki pasar.
Dalam buku Kumpulan Doa Doa terbitan Kementerian Agama disebutkan doa memasuki pasar. Berikut lafadznya:
"Bismillahi allahumma inni as-aluka khaira hadzihi assuqi wa khaira maa fiha wa audzubika min syarri hadzihi assuqi wa min syarri maa fiha allahumma inni audzubika an ushiba fiha yamina fa-ajirotan aw shofaghotan haasiratan,".
Yang artinya, "Dengan nama Allah, ya Allah aku memohon pada-Mu kebaikan pasar ini dan kebaikan yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pasar ini dan keburukan yang ada di dalamnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sumpah palsu dan dari pembelian atau penjualan yang merugikan,".
Jika ibadah digambarkan ke dalam struktur tubuh manusia, maka doa merupakan bagian otaknya ibadah. Doa berperan merencanakan, memulai, dan mengevaluasi. Saat seseorang hendak melakukan pekerjaan dengan berdoa, berarti dia sedang merencanakan sesuatu. Hal ini juga serupa jika doa diibaratkan dengan sebuah pekerjaan yang mendapatkan imbalan.
Seseorang yang melakukan pekerjaan pada sebuah perusahaan tentunya akan mendapatkan imbalan atas pekerjaannya. Orang yang berdoa pun akan mendapatkan imbalan, baik imbalan pahala atas apa yang dikerjakan ataupun imbalan berupa terkabulnya doa. Kesimpulannya, doa merupakan bagian dari ibadah. Makin banyak doa dipanjatkan maka makin banyak imbalan atau pahala yang akan didapatkan.