Jumat 19 May 2023 13:33 WIB

Bapanas: Realisasi Bantuan Telur dan Daging Ayam Capai 69 Persen

Total ada tujuh provinsi yang menjadi sasaran penyaluran.

Tumpukan telur ayam negeri di Peternakan Ayam Petelur Abang AE, Sleman, Yogyakarta, Selasa (16/5/2023). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan realisasi bantuan pangan telur dan daging ayam kepada 1,4 juta keluarga risiko stunting (KRS) telah mencapai 69 persen.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tumpukan telur ayam negeri di Peternakan Ayam Petelur Abang AE, Sleman, Yogyakarta, Selasa (16/5/2023). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan realisasi bantuan pangan telur dan daging ayam kepada 1,4 juta keluarga risiko stunting (KRS) telah mencapai 69 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan realisasi bantuan pangan telur dan daging ayam kepada 1,4 juta keluarga risiko stunting (KRS) telah mencapai 69 persen atau 995 ribu paket per 18 Mei 2023. Total ada tujuh provinsi yang menjadi sasaran penyaluran. 

"Kita juga sudah mulai penyaluran di dua provinsi di wilayah Indonesia timur, yaitu NTT dan Sulawesi Barat," katanya di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Baca Juga

Penyaluran tahap pertama bantuan pangan telur dan daging ayam itu secara rinci telah terdistribusi di enamprovinsi yaitu, Banten sebanyak 51 ribu paket (79 persen), Jawa Barat 338 ribu paket (82 persen), Jawa Tengah 308 ribu paket (95 persen), Jawa Timur 252 ribu paket (67 persen), serta Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara 46 ribu paket (33 persen).

Arief menjelaskan bahwa pemerintah menggenjot penyaluran bantuan pangan telur dan daging ayam kepada 1,4 juta penerima. Upaya itu, selain untuk menurunkan angka stunting juga dalam rangka pengendalian harga telur dan daging ayam di tingkat konsumen.

"Tujuan utama program ini adalah untuk menurunkan angka stunting, namun dengan melibatkan mitra peternak mandiri kecil sebagai penyuplai produk, maka program yang dijalankan sesuai arahan langsung Bapak Presiden ini diakui para peternak turut berkontribusi menjaga stabilitas harga jual telur dan daging ayam di tingkat peternak," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement