Jumat 19 May 2023 14:23 WIB

Plt Kadinkes DKI Bikin Laporan ke Inspektorat Soal Bawahannya Pamer Gaji

Ani Ruspitawati minta Ngabila klarifikasi LHKPN 2022 di KPK yang dirasa janggal.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.
Foto: Republika/Eva Rianti
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, pihaknya telah memanggil Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama atas masalah pamer gaji di media sosial (medsos). Tindakan Ngabila tersebut viral dan menjadi perbincangan warganet, khususnya kalangan dokter.

Ani mengaku, segera membuat laporan untuk disampaikan ke Inspektorat DKI Jakarta. "Baru saja kita klarifikasi ke yang bersangkutan. Nanti kita rumuskan antara jawabannya dan postingan-postingan yang ada dan aturan-aturan yang ada," kata Ani saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Ani menjelaskan, memang ada aturan bagi ASN mengenai disiplin kode etik. Dia mengatakan, dari hasil meminta keterangan dan bukti masalah yang viral di medsos, pihaknya akan telah melakukan pembinaan terhadap yang bersangkutan.

Baca: Inspektur DKI Jakarta akan Periksa Kabar Pejabat Dinkes Pamer Gaji Rp 34 Juta

"Karena memang di ASN ada aturan disiplin tentang kode etik, nanti disesuaikan dengan aturan yang ada sebenarnya di sisi mana yang dilanggar. Nanti kita rumuskan dulu ya supaya enggak salah," ujar Ani.

Karena itu, pihaknya akan melaporkan status pamer gaji ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI dan Inspektorat DKI sekaligus agar dua lembaga tersebut langsung menindaklanjutinya. Hal itu juga sekaligus merespons Instruksi Gubernur (Ingub) yang diteken Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono yang meminta ASN hidup sederhana dan tidak pamer.

"Kita sedang membina yang bersangkutan. Dan habis itu akan bikin laporan terkait kejadian itu ke BKD dan Inspektorat," ujar Ani.

Jajaran Dinkes DKI, dia menyebut, juga akan memeriks laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) 2022 milik Ngabila di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang hanya Rp 73,188 juta. Padahal gaji yang diungkapnya di media sosial sebesar Rp 34 juta per bulan. Langkah klarifikasi itu agar masalah Ngabila bisa dituntaskan.

Baca: Viral Pejabat Dinkes DKI Pamer Gaji Rp 34 Juta, Tapi LHKPN di KPK Rp 73 Juta

Sebelumnya, jagat lini masa Twitter dihebohkan dengan pengakuan pegawai negeri sipil (PNS) Dinkes DKI dokter Ngabila Salama, yang mengaku kenal dekat dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Selain itu, ia pamer memiliki pendapatan atau take home pay (THP) sebesar Rp 34 juta per bulan.

Status itu kini memang sudah dihapus dan Ngabila juga sudah meminta maaf. Namun, status tersebut sepertinya membuat gerah dan geram para dokter sejawatnya. Alhasil, tangkapan layar status Ngabila terus beredar dan viral di berbagai kanal media sosial (medsos).

"Saya teman Menkes tiap saat bisa saya kritik kapan saja. Saya bukan bawahnnya. ASN mah kalau mau jilat itu jilat atasannya langsung promosiin. Saya eselon 4 di DKI, THP sudah Rp 34 juta sebulan ngapain capek-capek jadi eselon 2 Kementerian (Kesehatan). Kalau gak kenal saya, jangan nakal," kata melalui akun Twitter @Ngabila dikutip Republika.co.id di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Karena status itu memicu kontroversi, ia pun menghapus cicitan tersebut. Dia juga meminta maaf karena akhirnya Dinkes DKI tempat ia bekerja ikut terbawa opini pribadinya di lini masa.

"Saya juga meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang dirugikan juga instansi saya atas perbuatan yang tidak bijak tersebt. Semoga Allah selalu memberi kemudahan, rizki, kesuksesan untuk semua saudara saya yang membaca. Nikmat sehat yang tak terhingga dan kebahagiaan bersama keluarga. Aamiin YRA," kata Ngabila.

Baca: Keluarkan SE, Pj Heru Ajak ASN dan Keluarga Hidup Sederhana

Permintaan maaf yang disampaikan Ngabila ternyata belum bisa memuaskan kalangan dokter. Akun Dokter Jojo, @JantunGPiisanG, misalnya, yang masih membagikan tangkapan layar yang sudah dihapus tersebut. "Yang katanya lurus, bener dan baik menghapus cuitan ini...kalau merasa lurus, bener dan baik kenapa takut? Ingat yaa "kesombongan adalah pintu awal kejatuhan"...," ujarnya.

Dokter lain pun akhirnya membagikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) 2022 milik Ngabila di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tercatat Ngabila menjabat kepala seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI. Yang membuat warganet curiga, harta kekayaan yang dilaporkan Ngabila hanya Rp 73,188 juta. Hal itu terasa janggal karena gaji yang diterima Ngabila cukup besar.

"Rp 34 jt per bulan. Tapi kok gak nambah2 LHKPN-nya..?" kata akun Twitter @asady27. Berbagai komentar pun memperkuat rasa kecurigaan atas LHKPN tersebut.

Dokter Jojo pun merasa pendapatnya benar karena dokter Ngabila membuat kesalahan hingga rekam jejaknya dibongkar warganet. "Naaah iyaa kan..udah aku bilang Twitter itu isinya ahli forensik, jaksa dan hakim...sekali kepleset habis dia..." katanya.

Saat ini, terdapat dua kubu di kalangan tenaga medis, termasuk dokter dalam menyikapi kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hal itu karena ada dokter yang pro dan kontra menyikapi Revisi Undang-Undang Kesehatan yang dijalankan Kemenkes. Dampaknya, beberapa dokter di lini masa juga terlibat twitwar dan saling sindir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement