REPUBLIKA.CO.ID, KOTA MEKSIKO – Warga yang tinggal di sekitar gunung Popocatepetl di Meksiko mewaspadai potensi terjadinya erupsi. Gunung berapi setinggi 5.426 meter berjuluk 'El Popo' tersebut bergemuruh pekan ini dan menyemburkan awan abu yang menjulang. Kejadian itu menyebabkan kegiatan belajar mengajar di 11 desa dihentikan.
Di puncak El Popo terdapat enam kamera, perangkat pencitraan termal, dan 12 stasiun pemantauan seismologi yang beroperasi 24 jam. Semua perangkat itu menyuplai data dan informasi ke pusat komando atau pelaporan yang terletak di Kota Meksiko. Gunung El Popo terletak 72 kilometer di sebelah tenggara kota tersebut.
Sebanyak 13 ilmuwan dari tim multidisiplin bergiliran menjaga pusat komando sepanjang waktu. Mereka dituntut untuk bisa memberi peringatan jika El Popo hendak memuntahkan awan abu.
Dengan demikian, warga yang tinggal di sekitar gunung tersebut dapat mengambil tindakan pencegahan. Tidak seperti gempa bumi, waktu peringatan untuk gunung berapi bisa lebih lama dan secara umum puncaknya lebih dapat diprediksi.
Dilaporkan Associated Press, Jumat (19/5/2023), informasi dari pusat komando sangat vital jika terdapat aktivitas yang membahayakan dari El Popo. Sebab terdapat setidaknya 25 juta orang yang tinggal dalam radius 100 kilometer dari gunung berapi tersebut.
Baru-baru ini, peneliti Paulino Alonso berkeliling memeriksa bacaan di pusat komando yang dikelola oleh Pusat Pencegahan Bencana Nasional Meksiko ATAU dikenal dengan inisial Conapred. Itu adalah tugas kompleks, melibatkan seismograf yang mengukur getaran internal gunung berapi, yang dapat menunjukkan batu dan gas panas bergerak ke atas ventilasi di puncak.
Pemantauan gas di mata air terdekat dan di puncak serta pola angin yang membantu menentukan ke mana abu bisa tertiup juga berperan. Untuk menyederhanakan informasi mengenai El Popo, Conapred menciptakan sistem 'lalu lintas' gunug berapi. Hijauh untuk keselamatan, kuning untuk waspada, dan merah untuk bahaya.
Selama bertahun-tahun sejak lampu lalu lintas diperkenalkan, lampu itu macet pada tahap "kuning". El Popo terkadang tenang, tapi tidak dalam jangka waktu yang lama. Gunung berapi ini jarang menyemburkan lahar cair dan lebih merupakan tipe 'eksplosif', menghujani bebatuan panas yang jatuh dari sisi-sisinya serta mengeluarkan semburan gas dan abu.
El Popo telah memuntahkan asap beracun, abu, dan bongkahan batu pijar secara terus-menerus selama hampir 30 tahun. Hal itu mulai secara rutin terjadi sejak gunung berapi itu terbangun dari tidur panjang pada 1994.