REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan koordinasi dan komunikasi terkait program perkeretaapian di Kota Bogor dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Ditjen Perkeretaapian Kemenhub). Hal yang dibahas ialah progres dan rencana pembangunan trem di Kota Bogor serta Stasiun Sukaresmi yang berada di jalur KRL Commuter Line.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Rudy Mashudi, mengatakan, dua program tersebut disampaikan Pemkot Bogor saat melapor kepada Kemenhub. Dia pun berharap, rencana dua pembangunan infrastruktur tersebut berjalan lancar.
"Untuk trem sendiri kita sudah sampaikan beberapa hal, terkait dengan FS (feasibility study) yang dibantu Collas Rail yang sudah selesai. Kemudian beberapa hal terkait dengan regulasi, Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan sekarang sedang disusun rencana induk perkeretaapian di Dinas Perhubungan," kata Rudy di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/5/2023).
Terkait jalur trem, Rudy mengatakan, tim Ditjen Perkeretaapian Kemenhub akan melakukan pemeriksaan rel trem di Kota Surabaya yang terkubur. Pasalnya, di ibu kota Provinsi Jawa Timur tersebut, terdapat aset rel yang belum terpakai. Sehingga jika kondisinya masih layak maka bisa dihibahkan ke Pemkot Bogor.
Tak hanya itu, sambung Rudy, Pemkot Bogor juga sampaikan Perda Transportasi yang saat ini sedang dibahas Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Bogor. Juga, pembahasan Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub. "Ini perlu ada sinkronisasi dengan Kementerian Perhubungan, dalam hal ini dirjen kereta," ujar Rudy.
Dia mengatakan, Pemkot Bogor juga menyampaikan rencana membangun Stasiun Sukaresmi di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Selain sudah membebaskan lahan, Pemkot Bogor perlu untuk melakukan distribusi pergerakan orang. Hal itu lantaran Stasiun Bogor saat ini sudah menembus rata-rata diatas 100 ribu penumpang setiap harinya.
Menurut Rudy, jika kemudian tidak ada upaya distribusi penumpang tersebut, akan terjadi bangkitan yang cukup besar di tengah kota. Maka dari itu, pembangunan Stasiun Sukaresmi diharapkan mampu terealisasi dengan kontribusi Kemenhub. "Untuk Sukaresmi kita diminta tindak lanjut yang dipimpin Bu Sekda. Akan kita koordinasikan lanjut dengan Direktur Sarpras Perkeretaapian," kata Rudy.
Menurut Rudy, Kemenhub melalui Dirjen Perkeretaapian mendukung penuh untuk sustainability urban transport harus mulai dan terus dilakukan penguatan di angkutan umum. Apalagi sistem angkutan berbasis rel yang bisa banyak mengangkut orang. "Pak Dirjen mendukung dan akan terus memberikan apa yang dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Bogor," ujarnya.