Jumat 19 May 2023 16:41 WIB

Pj Gubernur Heru Ikut Tanggapi Pejabat Dinkes DKI Pamer Gaji Rp 34 Juta

Pejabat Dinkes DKI flexing kenal dekat Menkes dan gajinya Rp 34 juta per bulan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, dokter Ngabila Salama pamer gaji sebesar Rp 34 juta per bulan di media sosial. Hal itu membuat para warganet geram karena sebagai pejabat, flexing adalah tindakan tercela dan tak pantas.

Kabar itu pun sampai ke telingga Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Dia menjelaskan, di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sudah ada Surat Edaran (SE) tentang Penerapan Pola Hidup Sederhana Bagi Pegawai ASN. Karena itu, jika masih ada yang melanggar maka akan ada konsekuensinya.

Baca: Plt Kadinkes DKI Bikin Laporan ke Inspektorat Soal Bawahannya Pamer Gaji

"Ya tanya sama yang mamerin. Ya kan sudah ada surat edarannya, surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus ditindaklanjuti surat edarannya yang tanda tangan Pak Sekda (SE Pemprov DKI Jakarta)," kata Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Jumat (19/5/2023).

Sebelumnya, viral di lini masa Twitter soal pengakuan pegawai negeri sipil (PNS) Dinkes DKI, dokter Ngabila Salama yang pamer gaji sebesar Rp 34 juta per bulan. Ngabila juga membuat status mengaku kenal dekat dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Status itu kini memang sudah dihapus dan Ngabila juga sudah meminta maaf. Namun, tangkapan layar tersebut beredar luas hingga membuat gerah dan geram para dokter sejawatnya.

Baca: Inspektur DKI Jakarta akan Periksa Kabar Pejabat Dinkes Pamer Gaji Rp 34 Juta

"Saya teman Menkes tiap saat bisa saya kritik kapan saja. Saya bukan bawahnnya. ASN mah kalau mau jilat itu jilat atasannya langsung promosiin. Saya eselon 4 di DKI, THP sudah Rp 34 juta sebulan ngapain capek-capek jadi eselon 2 Kementerian (Kesehatan). Kalau gak kenal saya, jangan nakal," kata melalui akun Twitter @Ngabila dikutip Republika.co.id di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Permintaan maaf yang disampaikan Ngabila ternyata belum bisa memuaskan kalangan dokter. Akun Dokter Jojo, @JantunGPiisanG, misalnya yang masih membagikan tangkapan layar yang sudah dihapus tersebut. "Yang katanya lurus, bener dan baik menghapus cuitan ini...kalau merasa lurus, bener dan baik kenapa takut? Ingat yaa 'kesombongan adalah pintu awal kejatuhan'...," ujarnya.

Baca: Viral Pejabat Dinkes DKI Pamer Gaji Rp 34 Juta, Tapi LHKPN di KPK Rp 73 Juta

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement