REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH –Presiden Ukraina melakukan kunjungan dadakan ke Arab Saudi, Jumat (19/5/2023). Kedatangan Zelenskyy bersamaan dengan penyelenggaraan pertemuan Liga Arab.
‘’Memulai kunjungan pertama ke Kerajaan Arab Saudi untuk memperkuat hubungan Ukraina dengan dunia Arab,’’ katanya melalui akun Twitter. Ada sejumlah hal yang akan dibahas dalam kunjungannya ke Saudi.
Menurut Zelenskyy, dirinya akan membicarakan tahanan politik di Krimea dan pendudukan di wilayah tersebut, formula perdamaian, dan kerja sama energi. ‘’Saudi memainkan peran signifikan dan kami siapa bekerja sama dalam tingkatan yang baru,’’ ujarnya.
Presiden Ukraina telah berkeliling mengunjungi sejulah negara sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari 2022. Ia juga berencana berkunjung ke Jepang pada akhir pekan ini. Di Jepang juga bersamaan dengan penyelenggaraan pertemuan G7.
Kunjungannya ke Saudi, menandai perubahan sikap Zelenskyy dari strategi awal. Semula ia hanya ingin mendulang dukungan dari negara-negara yang selama ini konsisten melontarkan kecaman secara public terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Negara-negara Arab sampai saat ini tetap bersikap netral terkait perang Rusia-Ukraina. Di antara mereka bahkan tetap menjalin hubungan dekat dengan Moskow. Saudi terus berhubungan baik dengan Rusia dan bernaung bersama di OPEC+.
Saudi juga pernah menawarkan menjadi penengah Ruasia dan Ukraina, menyusul adanya pertukaran tahanan pada tahun lalu. Tak hanya itu, Saudi menjanjikan 400 juta dolar AS bantuan ke Ukraina pada awal tahun ini.
Di PBB, Saudi mendukung resolusi yang menyerukan agar Rusia menghentikan invasinya dan tak menganeksasi wilayah Ukraina. Presiden Suriah Bashar al-Assad yang mendapat dukungan besar dari Rusia juga hadir di pertemuan tahunan Liga Arab.