REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang telah dipastikan meninggal dunia sementara pencarian 37 awak kapal masih terus berlanjut usai kapal pencari ikan berbendera China tenggelam di Samudera Hindia pada Selasa (16/5/2023), kata pejabat. Selain negara tetangga, patroli maritim India juga bergabung dalam operasi pencarian dan penyelamatan, menurut pejabat India.
Kementerian Transportasi Cina pada Kamis (18/5/2023) mengatakan dua orang ditemukan tewas dalam insiden itu, menurut laporan Kantor Berita Xinhua.
Kementerian mengatakan terdapat 10 kapal, termasuk tiga kapal angkatan laut Cina dan satu kapal asing, sedang melakukan pencarian dan penyelamatan di lokasi, seraya menambahkan "akan lebih banyak kapal yang akan datang."
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut India pada Kamis mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan bantuan udara untuk operasi pencarian dan penyelamatan setelah kapal tenggelam di Samudera Hindia minggu ini dengan 39 penumpang.
Kapal pencari ikan laut dalam itu tenggelam sebelum subuh pada Selasa di Samudra Hindia pada pukul 3 pagi waktu Beijing (pukul 2 pagi WIB). Awak kapal terdiri atas 17 warga negara Cina, 17 WN Indonesia, dan lima warga Filipina.
Angkatan Laut India mengatakan pesawat P8i milik mereka melakukan pencarian berulang kali dan ekstensif meskipun cuaca buruk dan menemukan banyak objek yang mungkin milik kapal tenggelam.
Beijing telah menghubungi Australia, Sri Lanka, Maladewa, Indonesia, Filipina dan negara-negara lain untuk bergabung dalam operasi pencarian dan penyelamatan.