REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kebakaran hutan di wilayah Spanyol barat Extremadura telah membakar hingga 3.700 hektar dan memaksa 550 orang meninggalkan rumah mereka. Cuaca dengan angin kencang mempersulit upaya untuk memadamkan dan mengendalikan api, kata layanan darurat setempat, Jumat (19/5/2023).
"Hembusan angin yang sangat kencang membuat perluasan dan percepatan api menyebar, yang membuat upaya untuk memadamkannya menjadi sulit," kata komandan Unit Darurat Militer, David Barona, kepada saluran TV pemerintah 24H.
“Kepulan asap menyebar di ketinggian rendah sehingga sulit bagi pemadaman melalui udara untuk mengakses area tersebut.”
Kebakaran yang meluas ini membuat 250 petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api, di daerah yang disebut Pinofranqueado, di provinsi Caceres, dekat perbatasan dengan Portugal.
Pihak berwenang telah memerintahkan evakuasi sebanyak 550 orang di desa Cadalso, Descargamaría dan Robledillo de Gata. Pihak berwenang yakin kebakaran itu dimulai dengan sengaja.
"Ini adalah serangan yang sangat besar terhadap vegetasi dan daerah tersebut," kata kepala layanan darurat Extremadura Nieves Villar kepada wartawan.
Musim dingin yang luar biasa kering di beberapa bagian Eropa selatan terjadi setelah tiga tahun curah hujan di bawah rata-rata di Spanyol telah meningkatkan risiko kebakaran hutan. Sekitar 493 kebakaran menghancurkan rekor 307.000 hektar di Spanyol tahun lalu, menurut Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa.