REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seniman, kurator dan tokoh seni berkumpul untuk berdialog di Nu Art Sculpture Park, Jumat (19/5/2023). Menurut Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia, Maya Rizano, dialog seni menjadi ajang pertemuan dengan para komunitas seni.
Peseta yang hadir, tak hanya seniman, tapi juga para kurator dan tokoh seni yang terkemuka. Termasuk kritikus seni dan dosen. Salah satu seniman yang datang adalah Butet Kertaredjasa.
"Dialog singkat ini penting karena seiring dengan kegiatan yang ada di seni rupa ini perlu dijadikan acuan agar para seniman bisa terus berkembang," ujar Maya.
Pada pertemuan tersebut, kata dia, UOB Indonesia pun mensosialisasikan kompetisi 13th UOB Painting of the Year (POY). Kompetisi unggulan tahunan Bank dan salah satu yang paling bergengsi di Asia Tenggara ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang UOB terhadap seni di Indonesia.
Kompetisi ini digelar, kata dia, untuk mencari bakat-bakat. Selain itu, agar seniman di Indonesia bisa berkembang. Karena, kompetisi ini digelar secara internasional jadi tak hanya di Indonesia semua seniman bisa merambah sampai Asean.
Caranya, kata dia, semua seniman tinggal memilih karya yang terbaik. Biasanya 50 karya terbaik akan dinilai setelah disaring dari sekian ribu yang masuk. Maya menilai, akan banyak keuntungan yang bisa di dapat para finalis dengan mengikuti ajang ini.
"Walaupun enggak dapat hadiah utama, tapi para seniman yang mengikuti ajang ini biasanya mereka jadi mendapatkan panggung karena para akurator atau pemilik galeri jadi mengenal karya mereka. Jadi semacam benchmark," katanya.
Hal ini, kata dia, membuat karya mereka jadi lebih berkembang dan semakin dikenal. Sehingga akan bermanfaat ya untuk mendukung karir mereka.
"Yang mengikuti kompetisi ini tak terbatas hanya di kota besar tetapi juga sampai ke pelosok daerah Kalimantan, Papua," katanya.
Selama diskusi, Farhan Siki, pemenang UOB Painting of the Year 2022 (Indonesia), Kategori Perupa Profesional, dan Meliantha Muliawan, yang memenangkan penghargaan sama pada tahun 2021, berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana kompetisi UOB POY berperan penting dalam memberikan kesempatan dalam mencapai peluang di ASEAN.
Setelah memenangkan kompetisi, Farhan Siki mengadakan pameran tunggal internasional pertamanya di Linda Galerry, Singapura pada Desember 2022. Sementara itu, Meliantha Muliawan juga telah menjalani proses seleksi yang ketat dan memenuhi persyaratan untuk ikut serta dalam residensi di Museum Seni Asia Fukuoka di Jepang, yang akan dimulai pada Mei 2023.