Jumat 19 May 2023 22:13 WIB

Warga DIY Diajak Cinta Literasi dan Sebarkan Semangat Antikorupsi

Sangat penting menanamkan pendidikan antikorupsi secara berkesinambungan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Pelaksanaan Seminar Nasional Pendidikan Anti Korupsi dan Launching Buku Pendidikan Karakter Antikorupsi bertemakan
Foto: Dokumen
Pelaksanaan Seminar Nasional Pendidikan Anti Korupsi dan Launching Buku Pendidikan Karakter Antikorupsi bertemakan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyuluh Antikorupsi Sahabat Integritas Jogja Istimewa (PAKSIJI) dan Inspektorat DIY mengajak masyarakat untuk cinta literasi. Ajakan ini dilakukan melalui Seminar Nasional Pendidikan Anti Korupsi dan Launching Buku Pendidikan Karakter Antikorupsi bertemakan 'Literasi Pendidikan Antikorupsi: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila'.

Dalam kegiatan ini, Ketua PAKSIJI, Totok Suharto, menekankan terkait peran serta seluruh elemen masyarakat dalam pendidikan. Terutama pendidikan antikorupsi.

"Launching buku ini sekaligus menjadi media perbaikan karakter generasi muda, agar mereka tumbuh menjadi generasi muda yang anti korupsi," kata Totok, Jumat (19/5/2023).

Kegiatan ini dibagi menjadi dua bagian yakni pagi dan siang dengan menghadirkan berbagai pemateri/narasumber, yang dilaksanakan di Gedung Inspektorat DIY, Rabu (17/5/2023). Kegiatan juga digelar secara daring, dengan total lebih  200 peserta yang berpartisipasi baik luring maupun daring.

Dengan berbagai paparan dari pemateri tersebut, diharapkan masyarakat akan lebih cinta dengan literasi. Lebih jauh, kata Totok, melalui kegiatan ini peserta dapat memanfaatkan literasi untuk menyebarluaskan semangat antikorupsi.

"Diharapkan akan membentuk masyarakat yang antikorupsi, sehingga Indonesia bisa bersih dan bebas dari korupsi," ujar Totok.

Sekretaris Inspektorat DIY, Totok Purwo Irawan, juga menjadi keynote speech dalam kegiatan tersebut. Ia pun membahas terkait strategi Trisula Pemberantasan Korupsi, salah satunya yakni Sula Pendidikan.

Sula Pendidikan ini, katanya, digalakkan dengan kampanye dan edukasi guna menyamakan pemahaman dan persepsi masyarakat tentang tindak pidana korupsi. "Bahwa korupsi berdampak buruk dan harus diperangi bersama," ujar dia.

Purwo Irawan juga menyebut bahwa pendidikan antikorupsi merupakan salah satu strategi pemberantasan korupsi, karena dapat menciptakan ekosistem budaya antikorupsi dalam membangun karakter generasi muda.

Lembaga pendidikan, katanya, menjadi salah satu wahana strategis dalam rangka menyuarakan kebaikan, serta membekali generasi muda yang bebas korupsi, dan merupakan basis pendidikan karakter generasi muda Indonesia untuk jangka panjang.

"Sangat penting menanamkan pendidikan antikorupsi secara berkesinambungan," jelasnya.

Kasatgas Pemberdayaan Direktorat Diklat Antikorupsi KPK, Sugiharto juga menjadi pembicara dalam seminar itu. Ia menyampaikan materi terkait lembaga KPK, mulai dari struktur kelembagaan, strategi pencegahan korupsi, hingga rencana program KPK di 2023 ini.

Tidak hanya itu, pemateri lainnya juga turut mengisi kegiatan ini, di antaranya Penyuluh Antikorupsi dari PAKSIJI yakni Suyadi dan Suyitno. Keduanya membahas terkait pendidikan antikorupsi di sekolah sejak jenjang SD hingga SMA.

Sekaligus launching buku yang telah disusun oleh narasumber berupa buku Pendidikan Karakter Antikorupsi–Proyek Penguatan Pelajar Pancasila di berbagai jenjang pendidikan.

Beberapa pemateri lainnya mengisi di acara bagian kedua, seperti Jamila Lestyowati yang menyampaikan materi tentang Teknik Menulis Pengalaman. Kemudian, Aniek Juliarini juga menyampaikan materi Strategi Menerbitkan Buku.

Terakhir yakni Joko Irawan Mumpuni dari Penerbit Andi yang menjadi narasumber dari praktisi penerbitan buku. Joko menyampaikan materi terkait serba-serbi penerbitan buku dan teknik menulis yang cepat, praktis, dan mudah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement