REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Warga Solo, Wonogiri, dan sekitarnya tidak terlalu lama lagi akan bisa menikmati layanan transportasi massal Trans Jateng. Pasalnya, Balai Transportasi Jawa Tengah segera mengoperasikan Trans Jateng rute Solo-Wonogiri.
Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah, Joko Setyawan mengatakan, rute Solo-Wonogiri nantinya akan dilayani 14 unit bus Trans Jateng dan satu unit bus cadangan. Saat ini ke-15 bus tersebut sedang dipersiapkan.
"Kami targetkan Agustus 2023 nanti bus Trans Jateng untuk rute Solo-Wonogiri tersebut sudah bisa beroperasi," jelasnya di Semarang, Jawa Tengah.
Joko menambahkan, saat ini, interior bus Trans Jateng untuk rute Solo- Wonogiri sedang diselesaikan pengerjaannya di perusahaan karoseri Gunung Mas, Madiun, Jawa Timur.
Selain itu, proses penyiapan infrastruktur pendukung operasional bus Trans Jateng juga masih dilakukan, seperti pembuatan fasilitas terminal maupun halte (shelter) di sepanjang rute yang bakal dilayani.
Secara umum operator bus sudah dipersiapkan sejak Maret 2023 lalu. Dalam waktu dekat juga dipersiapkan kru pelayanan. "Sehingga sambil menunggu proses penyelesaian armada, semua infrastrukturnya sudah siap," ujarnya.
Trans Jateng rute Solo-Wonogiri memiliki 60 pemberhentian dan 121 halte. Rute bus ini dimulai dari Terminal Tirtonadi Solo- Terminal Sukoharjo-Terminal Tipe A Wonogiri-Terminal Tipe C Wonogiri sebagai pemberhentian akhir.
Dalam operasionalnya juga menggandeng operator bus lokal yang nantinya tergabung dalam konsorsium. "Hingga saat ini, sudah ada tujuh operator lokal yang bergabung dalam konsorsium tersebut," jelasnya.
Dalam konsorsium, operator bus lokal berperan pada beberapa bagian, di antaranya sebagai investor operator, menyumbang tenaga kru serta petugas pengawasan bus.
Sehingga operator transportasi lokal tidak ditinggalkan atau hanya diposisikan sebagai 'penonton'. Tetapi operator bus lokal juga masuk dalam konsorsium pelayanan.
Terkait dengan pengoperasionalan bus Trans Jateng rute Solo- Wonogiri ini, masih kata Joko, sudah sosialisasikan kepada masyarakat maupun operator angkutan umum lokal.
"Kerjasama dengan operator lokal, tidak hanya dilakukan di rute Solo- Wonogiri, namun juga di rute Trans Jateng lainnya, seperti Purworejo- Magelang yang load factor-nya mencapai 90 persen," tambahnya.
Seperti diketahui, bus Trans Jateng merupakan program yang diluncurkan Pemprov Jateng pada 2017. Keberadaan Trans Jateng ini sebagai angkutan aglomerasi yang menghubungkan antar wilayah di Jateng.
Saat ini, tercatat sudah enam koridor atau rute aglomerasi yang beroperasi, yakni Semarang-Bawen, Purwokerto-Purbalingga, Semarang-Kendal, Purworejo-Magelang, Solo-Sragen dan Semarang-Grobogan.
Dengan penambahan rute Solo-Wonogiri yang akan dilaunching pada Agustus 2023, rute layanan Trans Jateng akan bertambah menjadi tujuh rute.
Keberadaan Trans Jateng juga merupakan salah satu cara mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan upaya penyediaan transportasi umum yang aman, nyaman, serta murah.