Sabtu 20 May 2023 06:40 WIB

Putin: Muslim Rusia Punya Peran Signifikan dalam Memperluas Hubungan Dagang

Rusia mencari mitra baru untuk promosikan kerja sama pertanian dan industri.

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Reiny Dwinanda
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara pemuatan bahan bakar nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Akkuyu Turki, yang sedang dibangun di kota Buyukeceli, melalui tautan video di Moskow, Rusia, Kamis (27 /4/2023). Dalam pernyataannya yang dibacakan pada pertemuan Kelompok Visi Strategis Rusia-Dunia Islam pada Jumat (19/5/2023), Putin mengakui peran strategis Muslim Rusia dalam memperluas perdagangan internasional.
Foto: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin via AP
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara pemuatan bahan bakar nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Akkuyu Turki, yang sedang dibangun di kota Buyukeceli, melalui tautan video di Moskow, Rusia, Kamis (27 /4/2023). Dalam pernyataannya yang dibacakan pada pertemuan Kelompok Visi Strategis Rusia-Dunia Islam pada Jumat (19/5/2023), Putin mengakui peran strategis Muslim Rusia dalam memperluas perdagangan internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Vladimir Putin mengatakan, Muslim Rusia memiliki peran signifikan dalam memperluas hubungan perdagangan Internasional. Peran Muslim Rusia ini sejalan dengan upaya Kremlin mencari mitra baru untuk mempromosikan kerja sama pertanian dan industri serta menciptakan rantai transportasi dan logistik.

Pernyataan Putin tersebut disampaikan dalam pernyataan yang dibacakan pada pertemuan Kelompok Visi Strategis Rusia-Dunia Islam. Acara tersebut diadakan di sela-sela Forum Ekonomi Internasional ke-14 "Russia-Islamic World: Kazan Forum" di ibu kota Tatarstan, Kazan.

Baca Juga

 

Putin menyoroti hubungan tradisional berdasarkan rasa saling percaya antara Rusia dan negara-negara Muslim. Putin mengatakan, negara-negara Islam secara aktif mengembangkan dan mencapai tujuan nyata di sektor perdagangan dan keuangan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ وَالنَّصٰرٰى نَحْنُ اَبْنٰۤؤُ اللّٰهِ وَاَحِبَّاۤؤُهٗ ۗ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوْبِكُمْ ۗ بَلْ اَنْتُمْ بَشَرٌ مِّمَّنْ خَلَقَۗ يَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖوَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ
Orang Yahudi dan Nasrani berkata, “Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.” Katakanlah, “Mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu? Tidak, kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang Dia ciptakan. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Dan milik Allah seluruh kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada-Nya semua akan kembali.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement