REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab ke-32 telah berakhir dengan mengadopsi Deklarasi Jeddah. Liga Arab menegaskan kembali perlunya persatuan untuk mencapai keamanan dan stabilitas.
KTT Liga Arab membahas berbagai topik, termasuk konflik Palestina-Israel dan perkembangan di Sudan, Yaman, Libya, dan Lebanon. Diselenggarakan di Jeddah, Arab Saudi, KTT mengundang Suriah untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.
Liga Arab menyambut baik kembalinya Suriah ke kelompok tersebut setelah diisolasi selama bertahun-tahun. Liga Arab menyuarakan harapan bahwa langkah ini akan berkontribusi untuk stabilitas dan persatuan Suriah.
"(Kita) harus mengintensifkan upaya Arab untuk membantu Suriah menyelesaikan krisisnya," kata deklarasi itu, dikutip dari Al Arabiya, Jumat (19/5/2023).
Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, Saudi akan mengadakan diskusi dengan mitra Barat mengenai hubungan dengan Suriah. Washington dan Eropa telah mengkritik keputusan Liga Arab untuk menormalisasi hubungan dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Liga Arab menangguhkan Suriah pada November 2011 atas tindakan keras rezim Assad yang mematikan terhadap protes. Kekerasan ini kemudian berkembang menjadi konflik yang telah menewaskan lebih dari 500 ribu orang dan membuat jutaan orang mengungsi.