REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut, tidak ingin membebani penggawa tim nasional (timnas) Indonesia pada gelaran Asian Games 2022 (yang dihelat 2023) Hangzhou, China. Erick menyadari pertarungan timnas di perhelatan Asian Games Hangzhou pada 23 September hingga 8 Oktober bakal jauh lebih sulit.
"Harapannya adalah kita kembali meningkatkan kualitas tim nasional dan kalau bicara Asian Games, AFC terlalu muluk-muluk," kata Erick Thohir menjelaskan di hadapan media.
Skuad Garuda Muda baru saja mempersembahkan medali emas pada cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2023 Kamboja.
Keberhasilan itu melepas penantian panjang timnas selama 32 tahun tanpa keping emas. Terakhir kali Merah Putih memenangkan medali pada SEA Games 1991 Manila.
Selepas ini timnas U-22 bakal bertansformasi ke U-23 untuk ikut pada hajatan Asian Games Huangzhou, China. Tetapi, Menteri BUMN menjelaskan gelar juara di level Asia masih belum realistis.
"Asian Games untuk pengalaman pemain-pemain muda kita agar terus meningkatkan rangking timnas disamping kualitas," tambah eks Presiden Inter Milan.
Lebih lanjut, Erick yang ikut dalam 'kirab juara' SEA Games 2023 mengingatkan agar para pemain, tim ofisial dan masyarakat tidak tenggelam dalam euforia dan terus bekerja sesuai dengan target yang diinginkan.
Erick sendiri telah menetapkan Indra Sjafri menjadi pelatih Timnas Indonesia U-23 yang akan berlaga di Asian Games 2022 (2023), sementara Shin Tae Yong tetap menangani skuad Garuda senior yang bakal tampil di Piala Asia.