Sabtu 20 May 2023 19:11 WIB

Anies Heran, 'Survei Memotret Opini atau Membentuk Opini Ya?'

Lembaga survei semakin sering memberi rilis survei tentang Pilpres 2024.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Siluet Bakal Calon Presiden RI Anies Baswedan bersiap memberikan pidato kebangsaan dalam peringatan Milad Ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). Puncak perayaan Milad ke 21 PKS dihadiri 15.000 anggota simpatisan dan Pengurus PKS, serta Pimpinan Parpol koalisi.
Foto: Republika/Prayogi
Siluet Bakal Calon Presiden RI Anies Baswedan bersiap memberikan pidato kebangsaan dalam peringatan Milad Ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). Puncak perayaan Milad ke 21 PKS dihadiri 15.000 anggota simpatisan dan Pengurus PKS, serta Pimpinan Parpol koalisi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan, menyampaikan kegelisahan tentang survei-survei menuju Pemilu 2024. Pasalnya, ia merasa, belakangan survei begitu sering bermunculan.

Hal itu diungkapkan tepat setelah menghadiri dan memberi pidato politik di Milad 21 PKS. Tepatnya, ketika menanggapi pertanyaan-pertanyaan awak media tentang lembaga-lembaga yang melakukan survei soal Pilpres 2024. 

Baca Juga

"Saya sampai kadang-kadang mikir, ini survei memotret opini atau survei membentuk opini ya," kata Anies di Istora Senayan, Sabtu (20/5).

Pasalnya, lanjut Anies, lembaga-lembaga survei semakin sering memberi rilis survei tentang Pilpres 2024, bahkan kadang-kadang setiap pekan sekali. Meski begitu, ia mengaku tidak mau ambil pusing terkait itu.

Ia berpendapat, itu merupakan hak dari orang-orang yang melaksanakan survei tersebut. Bahkan, Anies mengaku melihat rilis-rilis survei itu sebagai pemicu untuk bekerja lebih keras lagi menghadapi 2024 nanti.

"Bekerja lebih keras, menjangkau semua dan mengajak untuk berkompetisi dalam rekam jejak, rekam gagasan dan rekam karya," ujar Anies.

Anies sendiri dalam begitu banyak lembaga survei yang merilis hasil survei mereka memang hampir selalu ada di posisi buncit. Elektabilitas tertinggi kadang diraih Prabowo Subianto, kadang diraih Ganjar Pranowo.

Terkait itu, ia menambahkan, Pemilu 2024 masih akan berlangsung tahun depan tepatnya pada 14 Februari. Anies melihat waktu yang ada sebagai suatu perjalanan yang perlu kerja keras dari semua elemen yang ada.

Apalagi, ia menekankan, kondisi seperti itu bukan yang pertama kali dialaminya. Anies menerangkan, pada Pilkada DKI 2017 lalu elektabilitas dari survei-survei yang ada hampir selalu berada di posisi terakhir.

"Bagi kami ini suatu perjalanan, tentu harus kerja keras, tapi kami terbiasa dengan berada di posisi nomor tiga," kata Anies. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement