REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jika ada acara di Disney Plus atau Hulu yang ingin Anda tonton, mungkin sebaiknya Anda melakukannya dengan cepat sebelum ditarik dari platform untuk selamanya. Menurut sebuah laporan Deadline, Disney akan menghapus puluhan seri dan beberapa film dari kedua layanan streaming itu sebagai bagian dari pemotongan biaya yang lebih luas.
Selama panggilan pendapatan kuartal kedua (Q2) Disney awal bulan ini, CEO Disney Bob Iger dan kepala keuangan Christine McCarthy mengumumkan rencana untuk menghapus beberapa konten dari layanan streaming. Keputusan ini diungkapkan setelah Disney Plus kehilangan empat juta pelanggan dalam tiga bulan pertama tahun 2023.
“Kami sedang dalam proses meninjau konten pada layanan kami untuk menyelaraskan dengan perubahan strategis dalam pendekatan kami terhadap kurasi konten,” kata McCarthy, dilansir The Verge, Ahad (21/5/2023).
Disney mengharapkan untuk membayar biaya pelemahan nilai konten sebesar 1,5 miliar menjadi 1,8 miliar dolar AS untuk pemindahan tersebut. Menurut Variety, Iger menargetkan penghematan tiga miliar dolar AS untuk tahun 2023 setelah menghabiskan hampir 30 miliar dolar AS untuk konten layanan streaming Disney Plus tahun lalu.
Namun, Disney sejak itu membatalkan rencana untuk menghapus beberapa kontennya setelah menerima reaksi keras atas rencana penghapusan Howard, sebuah film dokumenter tentang Howard Ashman, seorang pria yang membantu menulis lagu di Beauty and the Beast dan The Little Mermaid.
Menurut Deadline, perusahaan tidak akan lagi menghapus film tersebut. Juru bicara perusahaan menyatakan daftar judul yang akan datang dari Hulu dan Disney+ pekan depan masih dalam penyelesaian.
Keputusan Disney menghapus konten mengikuti langkah pemotongan biaya serupa oleh HBO Max dan Showtime guna menghindari pembayaran untuk judul perpustakaan yang berkinerja buruk. Willow, merupakan salah satu film dari daftar yang mengejutkan penonton karena akan dihapus.
Film fantasi Ron Howard itu baru mulai ditayangkan pada November lalu. Banyak serial seperti Willow dan The World According To Jeff Goldblum yang dipromosikan besar-besaran oleh Disney.
“Mereka memberi kami waktu enam bulan. Bahkan tidak. Bisnis ini menjadi sangat kejam,” kata penulis Willow John Bickerstaff di Twitter.
Gelombang penghapusan konten ini mengikuti beberapa tahun yang sulit untuk prospek ekonomi Disney. Perusahaan memberhentikan 7.000 karyawan dan mengumumkan rencana untuk merestrukturisasi bagian-bagian penting bisnis awal tahun ini.
Disney juga ragu-ragu untuk membeli 33 persen saham Comcast di Hulu seperti yang dimaksudkan pada tahun 2019. Belum lama ini Disney mengumumkan penutupan pengalaman hotel bertema Star Wars yang sangat mahal.