REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sepekan sudah Habib Bahar bin Smith melaporkan soal kejadian penembakan terhadap dirinya. Namun, polisi masih belum mengungkap secara utuh kronologi kejadian ataupun soal luka yang dilaporkan Habib Bahar.
Habib Bahar melaporkan kejadian penembakan di wilayah Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (12/5/2023). Setelah itu ia diminta melakukan visum. Pelaksanaan visum dikabarkan di Rumah Sakit (RS) PMI Bogor.
Berdasarkan informasi yang diterima Republika dari pihak rumah sakit, visum Habib Bahar sudah keluar dan diambil pihak kepolisian. Namun, Kepala Polres (Kapolres) Bogor AKBP Iman Imanuddin belum mengonfirmasi informasi soal visum dari rumah sakit tersebut.
“Kami masih akan meminta keterangan dokter forensik yang melakukan visum et repertum,” kata Kapolres kepada Republika, Sabtu (20/5/2023).
Selain dokter forensik, dikabarkan polisi meminta keterangan dari sejumlah orang lain untuk mengusut laporan penembakan Habib Bahar. Dilaporkan ada 16 orang yang sudah dimintai keterangan. Habib Bahar juga disebut sudah diminta keterangannya.
Polisi tidak menyebutkan siapa saja orang lainnya yang dimintai keterangan. “Saat ini kami sedang melakukan pengambilan keterangan terhadap saksi-saksi dan penelusuran CCTV,” kata Kapolres.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho sebelumnya juga menyampaikan jajaran kepolisian masih mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti terkait laporan penembakan Habib Bahar.
“Kita tidak bisa berandai-andai kalau belum ada alat bukti-bukti lainnya yang bisa dijadikan bahan untuk disampaikan ke masyarakat,” kata Sandi kepada wartawan, Kamis (18/5/2023).