REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, menanggapi peluang bergabungnya Partai Golkar ke koalisi pendukung Ganjar Pranowo. Diketahui, peluang tersebut sempat diutarakan oleh Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani.
"Jika Golkar akan bergabung bersama PPP dan PDIP tentu akan menambah kekuatan politik dari Mas Ganjar Pranowo untuk memperbesar basis konstituen. Karena hal itu akan meningkatkan potensi kemenangan di pilpres 2024," ujar Viva lewat keterangannya, Ahad (21/5/2023).
Kendati demikian, Partai Golkar belum menyatakan sikapnya hingga saat ini. Terutama, setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menyatakan mendukung Ganjar sebagai bakal calon presiden (capres).
"Kalau boleh berharap, PAN tetap menginginkan bahwa KIB akan selalu bersama, dalam suka dan duka, menjalin hubungan dalam ikatan cinta politik," ujar Viva.
PAN sendiri memiliki sejumlah nama potensial yang akan diusung sebagai bakal capres. Nama-nama tersebut merupakan hasil dari rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada 2022.
"Ketua Umum PAN Bang Zulkifli Hasan yang telah diberikan mandat oleh Rakernas PAN tahun 2020 untuk menentukan langkah strategis dalam penetapan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Viva.
"Waktunya dalam beberapa pekan ke depan," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar meyakini Partai Golkar tidak akan bergabung koalisi dengan PDIP mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang. Hal ini disampaikan Muhaimin terkait pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebut akan ada partai politik berwarna kuning ikut mendukung Ganjar Pranowo.
"Saya yakin Golkar tidak akan mendukung PDIP, saya yakin," ujar Cak Imin, sapaan akrabnya usai mengunjungi Wakil Presiden ke-11 RI Boediono di rumahnya di Menteng, Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Muhaimin tidak menjelaskan alasan mengapa dirinya berkeyakinan Airlangga Hartarto dkk tidak akan bergabung bersama PDIP. Di sisi lain, Cak Imin justru meyakini Partai Golkar lebih kuat merapat ke koalisi PKB bersama Partai Gerindra. PKB juga mendukung jika Ketum Golkar Airlangga menjadi tim pemenangan koalisi mendukung Prabowo Subianto.
"Itu baru proposal, baru proposal yang tentu kita tunggu saja reaksi dan nanti, kita ingin tiga ini, saya, Pak Prabowo, Pak Airlangga, satu. Tiga menyatu, otomatis koalisi menjadi semakin kuat," ujarnya.