Ahad 21 May 2023 13:54 WIB

Soeharto Peluk Erat Hosni Mubarak Tiga Hari Sebelum Lengser dan Mundurnya 14 Menteri

Karena situasi di Tanah Air semakin gawat, Kunjungan Soeharto di Mesir dipercepat.

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Partner
.
Foto: network /Ani Nursalikah
.

FOTO ARSIP - Suasana kegembiraan meliputi kalangan mahasiswa di depan pesawat televisi di gedung MPR/DPR RI ketika Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden di Jakarta, Kamis (21/5/1998). Wapres BJ Habibie selanjutnya menjadi presiden ketiga RI. Soeharto Peluk Erat Hosni Mubarak Tiga Hari Sebelum Lengser dan Mundurnya 14 Menteri. Foto: Antara/Saptono
FOTO ARSIP - Suasana kegembiraan meliputi kalangan mahasiswa di depan pesawat televisi di gedung MPR/DPR RI ketika Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden di Jakarta, Kamis (21/5/1998). Wapres BJ Habibie selanjutnya menjadi presiden ketiga RI. Soeharto Peluk Erat Hosni Mubarak Tiga Hari Sebelum Lengser dan Mundurnya 14 Menteri. Foto: Antara/Saptono

MAGENTA -- Setelah menggenggam kekuasaan selama 32 tahun, Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia pada 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB, di Credentials Room di Istana Merdeka, Jakarta.

Gerakan refomasi berhasil mendesak Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Gerakan reformasi lahir akibat krisis moneter 1997 yang meluluhlantakkan Indonesia.

BACA JUGA: On This Day: 21 Mei 1998, Cerita Soeharto Mundur Beserta Teks Lengkap Pengunduran Dirinya

.

.

Krisis moneter tersebut memantik terjadinya berbagai kerusuhan yang menginginkan Soeharto turun dari jabatannya. Berbagai kerusuhan tersebut merupakan bagian dari gerakan reformasi 1998.

Tiga hari sebelum menyatakan diri berhenti sebagai presiden, lelaki kelahiran Desa Kemusuk, Bantul, Yogyakarta 8 Juni 1921 itu sedang berada di Kairo, Mesir.

BACA JUGA: On This Day: 21 Mei 1981, Indonesia Geger Saat Hamka Putuskan Mundur Sebagai Ketua MUI

"Tanggal 18 Mei 1998 adalah hari terakhir kunjungan Pak Harto di Mesir. Acara tinggal satu, jamuan makan malam oleh Presiden Hosni Mubarak, kemudian langsung pulang," cerita mantan kepala Protokol Kepresiden Muhammad Maftuh Basyuni dalam buku Pak Harto: The Untold Stories yang disusun oleh Mahpudi dkk, terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011.

Namun, karena situasi di Tanah Air semakin gawat, Basyuni mengusulkan agar Pak Harto mempercepat kepulangan. Basyuni langsung berkoordinasi dengan protokol Mesir untuk mengubah acara jamuan santap malam menjadi santap siang.

BACA JUGA: Resep Herbal Prof Hembing: Mengatasi Biang Keringat dengan Lidah Buaya

Presiden Hosni Mubarak memenuhi usulan yang disampaikan Basyuni. Bahkan, untuk efisiensi waktu, Hosni Mubarak pun mengusulkan jamuan santap siang diselenggarakan di hotel tempat Pak Harto menginap.

 Foto file mantan presiden Mesir Husni Mubarak dalam ruang pengadilan di Kairo, Mesir, 2 Juni 2012. Foto: AP
Foto file mantan presiden Mesir Husni Mubarak dalam ruang pengadilan di Kairo, Mesir, 2 Juni 2012. Foto: AP

"Pemandangan sangat mengharukan terlihat kala Pak Harto berpamitan kepada Presiden Hosni Mubarak. Keduanya berpelukan erat sekali di Bandara Internasional Kairo, seakan mengisyaratkan mereka tidak akan berjumpa lagi," kenang Basyuni di buku setebal 604 halaman itu.

Kemudian, pada pukul 14.00 waktu Mesir, pesawat tinggal landas menuju Jakarta dan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada 19 Mei 1998, persis adzan Subuh berkumandang.

BACA JUGA: On This Day: 12 Mei 1998, Empat Mahasiswa Trisakti Gugur Saat Meminta Soeharto Mundur

14 menteri mundur jelang kejatuhan Soeharto...


14 Menteri Mundur Jelang Kejatuhan Soeharto

Aksi Mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR di Jakarta (19/5/1998), untuk melengserkan Presiden Soeharto. Ini dilakukan setelah peristiwa penembakan terhadap Mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998 yang membuat seluruh masyarakat marah dan berduka. Foto: Dok. Republika
Aksi Mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR di Jakarta (19/5/1998), untuk melengserkan Presiden Soeharto. Ini dilakukan setelah peristiwa penembakan terhadap Mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998 yang membuat seluruh masyarakat marah dan berduka. Foto: Dok. Republika

Karena suhu panas politik meningkat, Basyuni memutuskan tidak meninggalkan Cendana sejak rombongan kembali dari Kairo. Tanggal 20 Mei sore Pak Harto memanggil mantan wakil presiden Sudharmono.

Tidak lama kemudian Wapres B.J. Habibie datang. Basyuni menyambut dan menemaninya di ruang tunggu.

BACA JUGA: Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995

.

.

"Wah Dik, gawat sekali. Sudah ada lima menteri yang menolak masuk dalam kabinet baru yang sedang disusun Pak Harto," kata B.J. Habibie.

Basyuni mengatakan setelah Sudharmono keluar dari ruang Pak Harto, B.J. Habibie masuk.

Beberapa menit kemudian datang utusan khusus ketua Bappenas Nugroho, Ginanjar Kartasasmita untuk menyampaikan surat kepada Pak Harto. Surat diterima ajudan dinas, Kolonel Penerbang Teddy Sumarno.

BACA JUGA: Janji Mahathir Mohamad Temui Soeharto Jika Jadi Perdana Menteri, Memuji Setinggi Langit

Setelah B.J. Habibie pulang, Basyuni mendesak ajudan segera menyerahkan surat kepala Bappenas kepada Pak Harto atau kepada mensesneg Sa'adilah Mursjid. Begitu mengetahui surat itu berisi pernyataan 14 menteri yang tidak bersedia bergabung lagi dalam kabinet baru yang sedang disusun, Sa'adilah segera melapor kepada Pak Harto.

"Beritahu Pak Habibie, saya berhenti dan serah terima jabatan dilakukan besok pagi di Istana Merdeka," kata Pak Harto kepada Sa'adilah Mursjid. (MHD)

BACA JUGA:

Pernah Ditanya Soal Perbedaan Waktu Hari Raya, Ini Jawaban Buya Hamka

Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat

Kesederhanaan Bung Hatta: Ironi Sepatu Bally tak Terbeli dan Tas Branded Istri Pejabat

Pantangan Orang Betawi: Dilarang Makan Pisang Dempet Hingga Nyari Kutu Habis Ashar

Doa Sebelum Sholat, Agar Terbebas dari Gangguan Setan

sumber : https://magenta.republika.co.id/posts/217174/soeharto-peluk-erat-hosni-mubarak-tiga-hari-sebelum-lengser-dan-mundurnya-14-menteri
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement