REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Samsung tidak akan menggunakan Bing sebagai mesin pencari default di browser web selulernya. Laporan dari The Wall Street Journal menyebutkan Samsung menghentikan tinjauan internal apakah perusahaan harus mengganti Google dengan Bing sebagai browser internalnya.
Dilansir dari laman The Verge, Ahad (21/5/2023), browser internet Samsung, yang sudah diinstal sebelumnya di ponsel Samsung, telah lama menggunakan Google sebagai mesin telusur default-nya. Seperti yang dilaporkan bulan lalu oleh The New York Times, karyawan Google "terkejut" mengetahui bahwa Samsung telah mempertimbangkan untuk beralih ke Bing, mempertaruhkan pendapatan tahunan 3 miliar dolar AS (Rp 44 triliun) yang diperoleh raksasa pencarian itu dari kesepakatan.
Menurut The Wall Street Journal, produsen ponsel asal Korea Selatan tersebut tampaknya berpikir bahwa beralih ke Bing tidak akan menyebabkan terlalu banyak gangguan, mengingat sebagian besar pengguna Samsung tidak menggunakan browser internalnya. Tapi sekarang Samsung mundur dari perubahan tersebut karena kekhawatiran tentang bagaimana hal itu dapat mempengaruhi hubungannya dengan Google dan persepsi pasar tentang langkah tersebut.
Tidak tahu mengapa Samsung ingin beralih ke Bing sejak awal, tetapi mungkin ekspansi cepat Microsoft ke AI berperan. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, Google telah meningkatkan upayanya untuk menempatkan fitur bertenaga AI di mesin pencarinya dan telah membuat Bard chatbot tersedia untuk semua orang.
Ini tidak berarti Samsung tidak akan pernah beralih ke Bing. WSJ melaporkan bahwa Samsung tidak menutup pintu secara permanen untuk menggunakan Bing sebagai mesin telusur default di masa mendatang.