REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perkembangan teknologi yang sangat masif perlu di iringi dengan kesadaran dan pengetahuan keamanan siber. "Makin maraknya serangan siber saat ini mendorong Bank Sinarmas Syariah untuk berkolaborasi erat secara berkesinambungan untuk melahirkan bibit muda yang unggul dalam hal keamanan siber," ujar Direktur Bank Sinarmas Soejanto Soetjijo, dikutip Ahad (21/5/2023).
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap insiden serangan siber di Indonesia pada 2022 mengalami penurunan dibandingkan dengan 2021. Pada tahun ini jumlah serangan mencapai hampir satu miliar, sedangkan di tahun sebelumnya sebanyak 1,6 miliar.
Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, mengatakan, kasus pembobolan data pada 2022 merupakan salah satu serangan dunia maya yang paling terkenal, termasuk yang ditemukan oleh peretas Bjorka. Memperhatikan hal tersebut, Poltek SSN bekerja sama dengan Bank Sinarmas Syariah, sebagai salah satu bank nasional yang memiliki perhatian tinggi dalam isu keamanan siber, kembali menyelenggarakan WRECK INFORMATION TECHNOLOGY atau Wreck-IT. Wreck-IT di tahun keempat ini mengangkat isu tentang pentingnya inovasi dan peran dari generasi muda dalam meningkatkan keamanan siber.
Wreck-IT 4.0 terdiri dari dua rangkaian acara, yaitu kompetisi Capture The Flag (CTF) berskala nasional sebagai ajang untuk melatih dan mengasah skill yang dimiliki generasi muda dalam keamanan siber. Acara kedua yaitu seminar yang diadakan secara hybrid dengan mengundang pakar untuk berbagi informasi terkait perkembangan dunia keamanan siber di sektor Cloud Computing dan sektor industri 4.0. Baik kompetisi maupun seminar diselenggarakan secara gratis tanpa pemungutan biaya sedikit pun dari peserta.
WreckIT 4.0 mengusung tema yaitu "#EncouragingInnovation: Developing Younger Generation through Education and Technology" yang diselenggarakan secara luring.