REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Negara anggota G7 menyatakan akan mempererat koordinasi dengan ASEAN. Hal itu menjadi bagian dari upaya G7 untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, inklusif, aman, dan terbuka.
“Kami menggarisbawahi komitmen kami untuk memperkuat koordinasi dengan mitra-mitra regional, termasuk ASEAN dan negara-negara anggotanya. Kami menegaskan kembali dukungan kami yang tak tergoyahkan untuk sentralitas dan persatuan ASEAN serta komitmen kami untuk mempromosikan kerja sama sejalan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP),” kata para pemimpin G7 dalam komunike yang dirilis setelah KTT di Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5/2023).
AOIP diadopsi para pemimpin ASEAN pada Juni 2019. Inisiatif awal konsep AOIP berasal dari proposal Indonesia. AOIP merupakan penegasan posisi ASEAN dalam perannya untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik, mencakup Asia Pasifik dan Samudra Hindia.
AOIP mengedepankan pendekatan dialog dan kerja sama yang terbuka serta inklusif di bidang-bidang prioritas ASEAN. Mereka antara lain maritim, ekonomi, konektivitas, dan tujuan pembangunan berkelanjutan. Saat ini AOIP telah semacam menjadi pijakan agar ASEAN tak terseret dalam persaingan antara negara-negara adidaya.
Dalam komunikenya, para pemimpin G7 mengatakan, sangat penting untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, inklusif, aman, berpegang pada hukum, serta melindungi prinsip-prinsip bersama, termasuk kedaulatan, integritas wilayah, dan penyelesaian sengketa secara damai. “Mengingat pentingnya kawasan ini, anggota G7 dan mitra kami masing-masing telah mengambil inisiatif Indo-Pasifik untuk membantu memperkuat keterlibatan kami,” kata para pemimpin G7.
G7 pun menegaskan kembali komitmennya untuk membangun kemitraan dengan negara-negara Kepulauan Pasifik. G7 menggarisbawahi penting mendukung prioritas dan kebutuhan negara-negara Kepulauan Pasifik sesuai dengan Pacific Islands Forum’s 2050 Strategy for the Blue Pacific Continent. “Kami menyambut baik dan lebih jauh mendorong upaya yang dilakukan oleh sektor swasta, universitas, serta lembaga pemikir, yang berkontribusi untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata G7.