Ahad 21 May 2023 17:16 WIB

G7 akan Perkuat Koordinasi dengan ASEAN

G7 igin menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, inklusif, aman, dan terbuka.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Para pemimpin dunia dari G7 dan negara-negara undangan, (baris atas dari kiri ke kanan) Mathias Cormann, Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Jerman Kanselir Olaf Scholz, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional Fatih Birol. (baris bawah dari kiri ke kanan) Presiden Bank Dunia David Malpass, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown, Yoon Suk Yeol Korea Selatan, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Jepang Perdana Menteri Fumio Kishida, Presiden Komoro Azali Assoumani, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula de Silva, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia Ngozi Okonjo-Iweala berpose untuk foto keluarga para pemimpin G7 dan negara-negara undangan dalam KTT Pemimpin G7 di Hiroshima Jepang barat, Sabtu (20/5/2023).
Foto: Japan Pool via AP
Para pemimpin dunia dari G7 dan negara-negara undangan, (baris atas dari kiri ke kanan) Mathias Cormann, Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Jerman Kanselir Olaf Scholz, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional Fatih Birol. (baris bawah dari kiri ke kanan) Presiden Bank Dunia David Malpass, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown, Yoon Suk Yeol Korea Selatan, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Jepang Perdana Menteri Fumio Kishida, Presiden Komoro Azali Assoumani, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula de Silva, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia Ngozi Okonjo-Iweala berpose untuk foto keluarga para pemimpin G7 dan negara-negara undangan dalam KTT Pemimpin G7 di Hiroshima Jepang barat, Sabtu (20/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Negara anggota G7 menyatakan akan mempererat koordinasi dengan ASEAN. Hal itu menjadi bagian dari upaya G7 untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, inklusif, aman, dan terbuka.

“Kami menggarisbawahi komitmen kami untuk memperkuat koordinasi dengan mitra-mitra regional, termasuk ASEAN dan negara-negara anggotanya. Kami menegaskan kembali dukungan kami yang tak tergoyahkan untuk sentralitas dan persatuan ASEAN serta komitmen kami untuk mempromosikan kerja sama sejalan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP),” kata para pemimpin G7 dalam komunike yang dirilis setelah KTT di Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5/2023).

Baca Juga

AOIP diadopsi para pemimpin ASEAN pada Juni 2019. Inisiatif awal konsep AOIP berasal dari proposal Indonesia. AOIP merupakan penegasan posisi ASEAN dalam perannya untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik, mencakup Asia Pasifik dan Samudra Hindia.

AOIP mengedepankan pendekatan dialog dan kerja sama yang terbuka serta inklusif di bidang-bidang prioritas ASEAN. Mereka antara lain maritim, ekonomi, konektivitas, dan tujuan pembangunan berkelanjutan. Saat ini AOIP telah semacam menjadi pijakan agar ASEAN tak terseret dalam persaingan antara negara-negara adidaya.

Dalam komunikenya, para pemimpin G7 mengatakan, sangat penting untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, inklusif, aman, berpegang pada hukum, serta melindungi prinsip-prinsip bersama, termasuk kedaulatan, integritas wilayah, dan penyelesaian sengketa secara damai. “Mengingat pentingnya kawasan ini, anggota G7 dan mitra kami masing-masing telah mengambil inisiatif Indo-Pasifik untuk membantu memperkuat keterlibatan kami,” kata para pemimpin G7.

G7 pun menegaskan kembali komitmennya untuk membangun kemitraan dengan negara-negara Kepulauan Pasifik. G7 menggarisbawahi penting mendukung prioritas dan kebutuhan negara-negara Kepulauan Pasifik sesuai dengan Pacific Islands Forum’s 2050 Strategy for the Blue Pacific Continent. “Kami menyambut baik dan lebih jauh mendorong upaya yang dilakukan oleh sektor swasta, universitas, serta lembaga pemikir, yang berkontribusi untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata G7.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement