REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Sinan Ogan, capres yang saat putaran pertama Pilpres Turki meraih dukung 5 persen suara lebih, akan menentukan sikapnya besok, Senin (22/5/2023). Apakah ia akan mendukung pejawat Presiden Recep Tayyip Erdogan atau capres oposisi Kemal Kilicdaroglu.
Keduanya akan bertarung dalam pilpres putaran kedua pada 28 Mei mendatang. Pada Jumat (19/5/2023) Ogan bertemu Erdogan sedangkan pemimpin Koalisi Ata bertemu Kilicdaroglu. Di akun Twitternya, Ogan menjelaskan mengenai perolehannya yang dicapai dalam pilpres.
Ia menggunakan tagar #themomentiscoming and #Monday.’’Kami telah menyelamatkan nasionalisme Turki dan Ataturk yang merupakan salah satu agenda utama negeri ini,’’ katanya seperti dikutip laman Hurriyet, Ahad (21/5/2023). Ia menekankan partai nasionalis sebagai kunci.
Isu pengungsi, Ogan menggarisbawahi, muncul dalam kampanye pilpres. ‘’Perlu kesadaran yang dibangun dalam isu migran. Kami berkontribusi pada linimasi kembalinya para pengungsi dari kedua belah pihak (Erdogan dan Kilicdaroglu).’’
Ogan mengeklaim karena keikutsertaannya pilpres berlanjut ke putarana kedua. ‘’Tambahan lagi, kami yang menentukan isu utama dalam pilpres putaran kedua.’’
Berbicara kepada media Turki awal pekan ini, Ogan menyebutkan beberapa syarat untuk mendapatkan dukungan. Di antaranya bersikap keras terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) serta membuat jadwal pemulangan pengungsi, termasuk hampir 3,7 juta warga Suriah.
Sementara itu, berbicara kepada CNN International dalam wawancara yang disiarkan pada Jumat, Erdogan mengatakan ia tidak akan tunduk pada tuntutan Ogan. "Saya bukan orang yang suka bernegosiasi dengan cara seperti itu. Rakyatlah yang akan menjadi penentu."
Namun pada Jumat, sebuah pertemuan mengejutkan antara Erdogan dan Ogan terjadi di kantor Ogan di Istanbul. Tidak ada pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan yang berlangsung selama hampir satu jam tersebut.