Ahad 21 May 2023 22:36 WIB

NASA Mendeteksi Tanda El Nino, 'Neraka' Bakal Bocor ke Bumi?

Dunia berpotensi mengalami rekor pemanasan saat El Nino bergabung dengan kenaikan suhu air laut.

Rep: Ilham Tirta/ Red: Partner
.
Foto: network /Ilham Tirta
.

Citra satelit Bumi menunjukkan area samudra Pasifik yang lebih hangat dan lebih tinggi; tanda El Nino. Gambar: NASA/JPL-Caltech
Citra satelit Bumi menunjukkan area samudra Pasifik yang lebih hangat dan lebih tinggi; tanda El Nino. Gambar: NASA/JPL-Caltech

ANTARIKSA -- Badan Antariksa Amerika (NASA) telah mengidentifikasi tanda-tanda awal El Nino dari luar angkasa. Salah satu satelitnya melihat air hangat di Samudra Pasifik bergerak ke arah timur menuju pantai barat Amerika Selatan pada Maret dan April lalu.

Data dari satelit Sentinel-6 Michael Freilich yang memantau permukaan laut, menunjukkan gelombang Kelvin bergerak melintasi Pasifik. Gelombang laut yang panjang ini tingginya hanya 5 sampai 10 cm, tetapi lebarnya ratusan mil. Mereka dikenal sebagai pemula El Nino ketika terbentuk di ekuator dan memindahkan lapisan atas air yang hangat ke Pasifik barat.

"Kami menyaksikan El Nino ini seperti elang. Jika ini besar, dunia akan mengalami rekor pemanasan," kata seorang ilmuwan proyek di Sentinel-6 Michael Freilich Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Josh Willis dalam sebuah pernyataan.

Seberapa sering El Nino terjadi?

El Nino adalah bagian dari siklus iklim El Nino-Southern Oscillation (ENSO). Biasanya, angin timur yang berlaku di sepanjang khatulistiwa, yang dikenal sebagai angin pasat, meniupkan air permukaan ke barat melintasi Pasifik, memindahkan air hangat dari Amerika Selatan menuju Asia. Saat air hangat bergerak, air dingin naik menggantikannya.