REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelaksanaan Kampus Mengajar angkatan keenam membuat sejumlah terobosan. Selain melibatkan mahasiswa vokasi sebagai peserta, program tersebut juga memperluas cakupan sekolah sasaran ke sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.
“Jika awalnya sekolah sasaran di program Kampus Mengajar hanya ada di jenjang SD dan SMP, di angkatan keenam ini sekolah sasarannya kami tambah hingga ke jenjang SMK,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, dalam ketarangannya, Ahad (21/5/2023).
Menurut Kiki, tantangan yang dihadapi di masa depan akan semakin kompleks. Karena itu, pembelajaran mahasiswa vokasi di dalam kelas saja menjadi tidak cukup. Mahasiswa harus menggali dan menemukan berbagai pengalaman baru yang lebih kompleks untuk mengasah keterampilan teknis dan nonteknis di luar ruang kelas.
“Program ini akan memberikan pengalaman berharga dan unik karena selama pelaksanaannya mahasiswa akan menghadapi persoalan yang nyata yang akan melatih daya kreatif, inovasi penyelesaian masalah, manajemen tim, dan sebagainya,” jelas Kiki.