Ahad 21 May 2023 23:46 WIB

Disbudpar Bogor Berharap Desa Wisata Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Disbudpar Bogor melihat berbagai potensi di desa yang dapat menjadi daya tarik wisata

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Objek wisata Situ Lebak Wangi di Desa Wisata Pamegarsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
(ILUSTRASI) Objek wisata Situ Lebak Wangi di Desa Wisata Pamegarsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berharap keberadaan desa wisata menjadi daya tarik bagi wisatawan. Adanya desa wisata di Kabupaten Bogor ini pun diharapkan dapat membantu meningkatkan kunjungan wisatawan tahun ini.

Jumlah desa wisata di Kabupaten Bogor dilaporkan terus bertambah. Berdasarkan informasi dari Disbudpar, pada 2019 terdapat 25 desa wisata. Kemudian pada 2020 menjadi 35 desa dan setahun berikutnya menjadi 40 desa wisata.

“Hingga tahun 2022, jumlah desa wisata meningkat menjadi 55,” ujar Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor Deni Humaedi, Ahad (21/5/2023).

Menurut Deni, ada beragam potensi desa yang dapat menjadi daya tarik wisata. Selain objek wisatanya, kata dia, seni budaya, adat istiadat, tata kehidupan keseharian masyarakat desa, juga sumber daya manusianya dapat diberdayakan untuk menjadi daya tarik wisata.

Untuk itu, Deni mendorong pengelolaan desa wisata agar dapat menarik minat wisatawan. “Desa wisata bukan sekadar tren, harus dikelola buat tambah keren,” katanya.

Dalam upaya mendorong desa wisata, Deni mengatakan, pada 2022 salah satu upaya Disbudpar Kabupaten Bogor dengan menggelar Anugerah Wisata Desa, di mana dihadiahkan total Rp 1,3 miliar sebagai bentuk apresiasi terhadap desa wisata.

Diharapkan keberadaan desa wisata ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, sehingga target tingkat kunjungan wisatawan Kabupaten Bogor pun dapat tercapai. Tahun ini ditargetkan tingkat kunjungan wisatawan mencapai sepuluh juta.

Deni mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 sempat berdampak terhadap kunjungan wisatawan. Sebelum pandemi, kata dia, pada 2017 terdata sekitar 7,3 juta wisatawan, pada 2018 sekitar 7,5 juta wisatawan, dan pada 2019 menjadi sekitar 9,4 juta wisatawan.

Saat terjadi pandemi, menurut Dedi, pada 2020 tingkat kunjungan wisatawan anjlok, menjadi sekitar 4,4 juta. Namun, pada 2021 bisa kembali meningkat ke angka 6,08 juta dan pada 2022 disebut bisa mencapai target delapan juta.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement