Senin 22 May 2023 06:18 WIB

Imam Besar Masjid Istiqlal Wakafkan Diri untuk Kedamaian Bangsa

Nama Prof Nasaruddin Umar masuk salah satu daftar cawapres Ganjar Pranowo.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar.
Foto: Republika/Prayogi
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar, menyampaikan bahwa akan mewakafkan diri untuk kedamaian bangsa. Tujuannya agar bangsa Indonesia bisa tenang, sejuk, dan damai.

"Tanpa ada ketenangan, kesejukan, kita tidak mungkin bisa bersaing dengan bangsa lain secara global," kata Nasaruddin saat ditemui pada konferensi internasional untuk perdamaian global di Jakarta, Ahad (22/5/2023).

Dia mengaku, mendedikasikan diri untuk masjid karena sudah menikmati keadaannya saat ini. "Pokoknya saya hanya bekerja di tempat saya yaitu masjid, saya sudah menikmati keadaan saat ini, karena saya bekerja bagaimana agar menciptakan bangsa ini menjadi tenang, tidak mungkin bangsa bisa berprestasi kalau terus berkonflik," tutur Nasaruddin.

Menurut Nasaruddin, selama ini, ia dan Masjid Istiqlal sudah memiliki keterlibatan fungsional dengan pemerintah. "Jadi secara fungsional saya udah memfungsikan diri bersama teman-teman, membantu pemerintah dalam pembangunan bangsa," ujar mantan wakil menteri agama (wamenag).

Dia menuturkan, bahwa setiap umat, tak peduli agama apa pun, memiliki tanggung jawab bagaimana merekatkan bangsa yang utuh agar bisa menghasilkan prestasi yang besar di masa depan. "Coba kita lihat Sudan, Afghanistan, konflik-konflik internal itu jangan dibiarkan, kita harus ada orang yang lakoni itu," kata Nasaruddin.

Dia menyebut, selama ini, Masjid Istiqlal juga telah berdiri sebagai rumah bangsa Indonesia dan menjalin komunikasi dengan siapa pun tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan, bahkan pandangan politik. "Kita tidak boleh ada simbol-simbol partai politik di Istiqlal, kita tidak akan pernah mengizinkan partai politik manapun masuk di Istiqlal," kata Nasaruddin.

Dia mengaku, berbahagia karena teman-teman umat beragama lain bisa bekerja sama dengannya selama ini. "Justru dengan begitu kita bisa melakukan sesuatu dengan lintas agama, bisa menawarkan apa yang kita anggap baik tanpa beban apa pun," kata ujar Nasaruddin.

Dia juga mengatakan, tidak perlu kami menyampaikan apa saja yang sudah dilakukan selama menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal. "Bagi saya, cukup langit memahami, tidak perlu bumi memahami," kata Nasaruddin yang namanya digadang-gadang masuk sebagai salah satu daftar calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement