REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam beberapa waktu ke depan, Arab Saudi akan dipenuhi oleh jutaan Muslim yang akan melaksanakan rukun iman kelima, naik haji. Indonesia tak ketinggalan telah membuat jadwal keberangkatan jamaah haji Indonesia 1444 H secara bertahap.
Berdasarkan Rencana Pemberangkatan Haji (RPH) dari Kementerian Agama (Kemenag), kelompok terbang (kloter) pertama akan mulai masuk asrama haji embarkasi Selasa, 23 Mei 2023. Selanjutnya, mereka akan diberangkatkan ke Tanah Suci di hari berikutnya.
Dalam buku Pedoman Manasik Haji dan Umrah Kemenag, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh jamaah yang akan berangkat. Salah satunya adalah persiapan mental dan fisik, mengingat ibadah ini sangat berat dan memerlukan persiapan yang serius.
Di antara beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada Allah SWT, sembari merutinkan dzikir dan doa untuk bertobat kepada Allah SWT dan meminta bimbingan dari-Nya;
2. Menyelesaikan semua masalah yang berkenaan dengan tanggung jawab pada keluarga, pekerjaan dan utang-piutang;
3. Menyambung silaturahim dengan sanak keluarga, kawan, dan masyarakat dengan memohon maaf dan meminta doa restu;
4. Membiasakan pola hidup sehat agar mudah dan lancar melakukan ibadah haji dan umrah;
5. Mempelajari manasik atau tata cara ibadah haji dan umrah sesuai ketentuan hukum Islam.
Sebagai bagian dari persiapan menyambut jamaah haji, Kemenag telah melepas gelombang pertama petugas haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1444 H/2023 Daerah Kerja (Daker) Madinah dan Bandara, Sabtu (20/5/2023). Sebanyak 492 petugas haji yang diberangkatkan pada keberangkatan gelombang pertama tersebut.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Hilman Latief, mengatakan bahwa jamaah haji selama berada di Tanah Suci jatuh cinta pada dua sosok. Sosok yang pertama adalah petugas haji.
Sosok kedua adalah saat tiba di Tanah Suci kemudian berada di penginapan. Jamaah disebut akan mendapati sosok petugas yang ramah, profesional, dan elegan dalam menjalankan tugasnya.
"Bagaimana jamaah akan melihat dan disapa oleh para petugas. Untuk itu jagalah nama baik Kementerian Agama," ucap Hilman.
Tahun ini Indonesia mendapat 221.000 kuota jamaah haji. Jumlah ini terdiri atas 203.320 kuota jamaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus. Bahkan terbaru, dalam sistem e-Hajj tertera Indonesia mendapatkan tambahan 8.000 kuota jamaah.