REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Jurnalis Bola Republika.co.id Afrizal Rosikhul Ilmi
Harapan Arsenal untuk mengakhiri penantian 19 tahun juara Liga Primer Inggris kandas. The Gunners harus merelakan trofi kepada juara bertahan Manchester City meskipun sempat duduk di puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris 2022/2023 dalam waktu yang cukup lama.
Tim asuhan Mikel Arteta dipastikan telah kehilangan peluang untuk memenangkan trofi juara setelah kalah dari Nottingham Forest pada pekan ke-37 Liga Primer Inggris, Sabtu (20/5/2023). Kekalahan itu membuat Arsenal tak lagi memiliki peluang untuk menyalip poin Manchester City.
Ada beberapa faktor penyebab yang membuat the Gunners gagal mengakhiri puasa 19 tahun mereka. Namun, yang paling memengaruhi adalah mental juara yang belum dimiliki oleh Martin Odegaard dkk. Tim London Utara masih kesulitan untuk bangkit dari masa-masa sulit meskipun mereka trengginas di hampir sepanjang musim.
Arteta menyadari hal itu dan menyebut hasil imbang 2-2 melawan Liverpool pada April lalu menjadi awal keterpurukan the Gunners. Pasalnya sebelum laga tersebut, Arsenal mempunyai catatan tujuh kemenangan beruntun di Liga Primer Inggris. Momen itu dinilai menjadi batu sandungan pertama Arsenal untuk merebut gelar Liga Inggris.
Setelah imbang di Stadion Anfield, Arsenal seperti kehilangan kepercayaan diri mereka. The Gunners tiga kali berturut-turut gagal meraih poin penuh dengan imbang dengan skor 2-2 melawan West Ham dan 3-3 dengan Southampton kemudian kalah 4-1 dari Manchester City. "Itu dimulai dengan apa yang terjadi di Anfield pada menit ke-90 dan kami memberikannya," kata Arteta mengakui kegagalan timnya.
Arsenal berusaha bangkit dengan memetik dua kemenangan dari Chelsea dengan skor 3-1 dan 2-0 atas Newcastle United. Tapi di dua laga terakhir mereka gagal mengamankan poin, yakni kalah 0-3 dari Brighton & Hove Albion dan 0-1 dari Nottingham Forest. Kekalahan terakhir membuat tim asuhan Arteta kehilangan harapan untuk menyalip poin yang dimiliki Manchester City.
Selain mental, faktor lain yang membuat Arsenal gagal adalah masalah kedalaman skuad. The Gunners yang mengutamakan pemain-pemain muda memang jarang memperbarui materi pemain, sehingga beberapa dari mereka tidak mempunyai pemain pelapis yang berada di level yang sama. Seperti lini tengah yang rapuh ketika Thomas Partey tidak tersedia.
Bagaimanapun, pelatih asal Spanyol menegaskan bahwa dia dan para pemain Arsenalnya akan berusaha menggunakan rasa patah hati ini untuk mendorong keinginan mereka dan melakukan yang jauh lebuh baik lagi di musim depan. Mereka berharap untuk menjadikan diri mereka sebagai pesaing reguler di puncak tabel selama beberapa tahun mendatang.
Ia menyadari timnya telah memberikan harapan palsu (PHP) kepada pada penggemar di sepanjang musim ini. Tapi dia memastikan keyakinan untuk terus melangkah lebih jauh dapat dilakukannya. Menurut dia, Manchester City memang lebih layak memenangkan gelar Liga Inggris itu karena telah melakukannya dengan sepanjang musim.
"Saya tahu bahwa kami telah membangun ilusi, antusiasme, dan keyakinan bahwa kami dapat melangkah jauh dan memenangkannya, dan kami gagal jadi selamat kepada Manchester City, mereka adalah juara dan mereka pantas menjadi juara," kata Arteta.
"Mereka telah melakukannya selama 38 pertandingan dan kami belum mampu melakukannya. Itu saja, dan dari pihak saya saya minta maaf karena kami telah membangkitkan keyakinan bahwa kami bisa melakukannya, dan pada akhirnya tim tidak mampu untuk melakukannya, dan itu adalah tanggung jawab saya. Yang pasti, kami akan menemukan cara untuk melakukannya," ujarnya menambahkan.