Senin 22 May 2023 11:32 WIB

Proyek Perluasan Mataf Dinamai Saudi Portico

Saudi Portico menyediakan ruang yang lebih luas untuk jamaah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Proyek Perluasan Mataf Dinamai Saudi Portico. Foto:   Ratusan ribu jamaah haji dari berbagai negara melaksanakan tawaf wada di Masjid Haram, Makkah, Kamis (23/8) waktu setempat. Selanjutnya mereka berangsur-angsur akan kembali ke tanah air masing
Foto: Dar Yasin/AP
Proyek Perluasan Mataf Dinamai Saudi Portico. Foto: Ratusan ribu jamaah haji dari berbagai negara melaksanakan tawaf wada di Masjid Haram, Makkah, Kamis (23/8) waktu setempat. Selanjutnya mereka berangsur-angsur akan kembali ke tanah air masing

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH — Kepala Kepresidenan untuk Urusan Dua Masjid Suci Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais mengumumkan pada Ahad (21/5/2023) bahwa otoritas Saudi, yang lebih tinggi telah mengeluarkan persetujuan untuk menamai Proyek Perluasan Mataf di Masjidil Haram sebagai Saudi Portico. Informasi tersebut telah dilaporkan oleh Saudi Press Agency.

Dilansir dari laman Saudi Gazette pada Senin (22/5/2023), Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais mengatakan bahwa Saudi Portico yang mengelilingi Abbasiyah Portico memiliki area jauh lebih luas yang belum pernah dilihat Masjidil Haram sebelumnya.

Baca Juga

Terdiri atas empat lantai, yaitu lantai dasar, lantai satu, mezanin lantai dua, dan atap. Saudi Portico dan mataf memiliki kapasitas maksimum untuk menampung 287 ribu jamaah, dan 107.000 pelaku tawaf per jam.

Sheikh Al-Sudais mengatakan bahwa Saudi Portico mencakup proyek perluasan mataf (area keliling di sekitar Ka'bah Suci) di belakang Abbasiyah, dan halaman sekitar Ka'bah Suci.

“Raja Abdul Aziz, pendiri Arab Saudi modern, memerintahkan perluasan Masjidil Haram untuk mengakomodasi peningkatan jumlah jamaah, dan karenanya, pekerjaan perluasan dimulai pada periode Raja Saud pada tahun 1955. Perluasan bangunan Portico berlanjut selama era Raja Saud, Raja Faisal, dan Raja Khalid,” kata dia.

Dia mengatakan bahwa Saudi Portico menyediakan ruang yang lebih luas untuk jamaah, sesuai dengan standar teknik berkualitas tinggi dan akurat.

“Juga dibedakan dengan tersedianya semua layanan teknis, serta sistem tata suara dan pencahayaan, yang berkontribusi dalam menciptakan suasana spiritual yang sangat dibutuhkan para jamaah haji,” ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement