Senin 22 May 2023 13:27 WIB

Kehangatan dan Kebahagiaan Sambut Jamaah Haji Bangladesh Tiba di Tanah Suci

Jamaah haji merupakan tamu Allah yang akan banyak beribadah di Tanah Suci.

Rep: Mabruroh/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi jamaah haji.
Foto: Republika.co.id
Ilustrasi jamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah Haji gelombang pertama asal Bangladesh tiba di Jeddah pada Ahad (21/5/2023). Mereka tiba di Jeddah melalui inisiatif Rute Makkah khusus, di terminal haji Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah.

Para peziarah Bangladesh disambut hangat dengan bunga, hadiah, dan salam oleh pejabat perbatasan dan imigrasi serta karyawan Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga

Para peziarah juga menerima nyanyian "Haji Mubarak" (kami berharap Anda mendapatkan haji yang diberkati) dan "Haji Mabroor" (kami berharap Anda haji menahan diri dari dosa). Mereka diantar pergi dari bandara oleh wakil menteri urusan haji di Kementerian Haji dan Umrah, Ayed Al-Gwinm.

Duta besar Bangladesh dan perwakilan tetap Organisasi Kerjasama Islam, Mohammad Javed Patwary juga hadir. Dia berharap para peziarah melakukan perjalanan yang aman ke tempat-tempat suci

Kerja sama berjalan mulai dari sisi pemerintah, mulai dari menyiapkan semua visa ke bea cukai dari negara-negara peziarah, berjalan dengan sangat baik. Melalui koordinasi terpadu dengan semua pihak, kami ingin menawarkan perjalanan yang mudah dan disederhanakan di mana para peziarah dapat mencapai bandara Kerajaan dan kemudian pindah ke tempat tinggal mereka dengan mudah sehingga para peziarah tidak merasakan gangguan apa pun,” kata Al-Gwinm dilansir dari Arab News, Senin (22/5/2023).

"Alhamdulillah, semua orang sangat senang menerima sambutan hangat dari otoritas Saudi di sini,” ujar Patwary.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement