Senin 22 May 2023 18:38 WIB

Terkait Perbaikan Jalan, Wagub Jabar Minta Masyarakat Bersabar

Program yang dicanangkan Pemprov Jabar tidak hanya masalah infrastruktur jalan. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Warga menunjukkan hamparan kerikil batu yang menutupi jalan rusak di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Kamis (16/2/2023). Kerikil itu sumbangan seorang TKW di Taiwan yang peduli dengan kondisi jalan yang rusak di desa tersebut.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Warga menunjukkan hamparan kerikil batu yang menutupi jalan rusak di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Kamis (16/2/2023). Kerikil itu sumbangan seorang TKW di Taiwan yang peduli dengan kondisi jalan yang rusak di desa tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta masyarakat bersabar. Khususnya, terkait dengan perbaikan jalan yang tengah digencarkan melalui program Jalan Mulus (Jamu).

Menurut Uu, program yang dicanangkan Pemprov Jabar tidak hanya masalah infrastruktur jalan. Tapi juga berbagai aspek, sesuai kebutuhan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pembagian-pembagian ini, akan memengaruhi besaran yang digelontorkan dari APBD tiap tahunnya. Sehingga, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.

"Masyarakat harus memahami, karena memang pengalaman saya jadi pemimpin, permohonan masyarakat itu jauh lebih banyak daripada kemampuan pemerintah dalam realisasi, maupun anggaran," ujar Uu di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (22/5/2023).

Pemerintah, kata dia, tidak ada satupun menganaktirikan program. Termasuk program pembangunan jalan. "Cuma anggaran yang terbatas terbagi. Kebijakan pemerintah selalu bersifat global. Tidak spesifik," katanya 

Uu meminta kepada masyarakat, agar jangan hanya menjadikan perbaikan jalan sebagai indikator kesuksesan pemimpin dalam pembangunan. Karena, harus turut mempertimbangkan sektor lain yang turut dibenahi oleh pemerintah.

"Memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat merasakan betahnya pembangunan itu kalau jalan bagus," katanya.

Padahal, kata dia, pembangunan yang digelorakan pemerintah bukan hanya pembangunan infrastruktur jalan. Tapi harus juga diingat, kesehatan, pendidikan, ekonomi pun harus dibangun otomatis ada anggarannya. 

"Oleh karena itu, masyarakat jangan hanya meninjau pembangunan dari satu sektor saja. Tapi sektor yang lain, lihat," katanya.

Contohnya, kata dia, seperti pembangunan Puskesmas sebagai sarana penunjang kesehatan masyarakat. Sejauh ini tidak ada komplain karena, kata dia, telah berjalan maksimal. Padahal, itu salah satu program pembangunan yang dilakukan pemerintah.

"Jarang masyarakat yang berteriak tentang Puskesmas, sekolah. Itu menunjukkan, fasilitas sarana prasarana bagus," katanya.

Uu menegaskan, mengenai perbaikan jalan pihaknya akan terus melakukan pembenahan. Ia pun memastikan revitalisasi jalan milik provinsi akan selesai sesuai yang dijanjikan, sebelum kepimpinannya dan Gubernur Ridwan Kamil berakhir pada September mendatang.

Adapun jalan memang ada beberapa daerah, tapi jalan milik provinsi Insya Allah. Sesuai apa yang disampaikan Gubernur, ada jalan selesai pada tahun kesatu, kedua atau kelima. 

"Saya bisa pastikan masih ada satu periode lagi anggaran di 2024, yang digelontorkan uang oleh Pak Gubernur untuk meningkatkan jalan yang milik provinsi yang belum selesai," kata Uu. Artinya, program Jamu di akhir kepemimpinannya ini akan terealisasi dengan baik. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement