REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pejabat Pemerintah Dnipropetrovsk, Ukraina mengatakan delapan orang terluka dan sejumlah gedung rusak dalam serangan udara Rusia. Rekaman video yang dirilis layanan darurat menunjukan kawah besar di sebuah lapangan.
Sementara pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di tumpukan besar puing-puing sisa gedung yang dibom. Rusia meningkatkan serangan sebelum Ukraina menggelar serangan balik dalam perang yang sudah berlangsung 15 bulan.
Pada bulan ini Moskow mengintensifkan serangan rudal dan drone setelah sempat jeda selama hampir dua bulan. Gelombang serangan saat ini terjadi beberapa kali setiap pekan.
"Penjajah Rusia menyerang fasilitas dan infrastruktur militer di timur pos penjagaan Ukraina, Kota Dnipro," kata Angkatan Udara Ukraina di aplikasi kirim pesan Telegram, Senin (22/5/2023).
Kota Dnipro merupakan ibu kota wilayah Dnipropetrovsk. Angkatan Udara Ukraina mengatakan, Rusia meluncurkan 16 jenis rudal yang berbeda dan 20 drone Shahed-136/131.
Pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 20 drone dan empat rudal jelajah Rusia. Gubernur Dnipropetrovsk Serhiy Lysak mengatakan setidaknya satu orang terluka dalam serangan di Dnipro dan tujuh orang terluka di distrik Synelnykivskyi.
Ia menambahkan, sejumlah gedung termasuk rumah pribadi, blok-blok apartemen, infrastruktur administratif hancur atau rusak. Pernyataannya belum dapat diverifikasi secara mandiri.